Perbarui Hati Setelah Baju


Perbarui Hati Setelah Baju

Posted by ana_susan, 16 Mei 2020



Foto: pexels.com



Beberapa tahun yang lalu. Saat usiaku masih kecil. Puasa adalah momen terindah bagiku dan saudara kandungku. Menahan lapar selama sebulan penuh tak terasa hilang setelah mama menjahit baju lebaran untuk kami. Kebetulan mama bisa menjahit berbagai model pakaian perempuan.

Beberapa buku model pakaian kuperlihatkan pada mama. Saat kutunjukkan dan mama mengiyakan, aku pun kegirangan. Sambil menunggu hari lebaran tiba, aku dan kakakku membuat kue lebaran. Sedangkan mama fokus ke jahitan pakaiaan kami.

Pakaian pun jadi sehari sebelum lebaran. Kami pun bisa mencucinya, karena kain dari pakaiaan tersebut agak berbau toko. Senang pasti. Soalnya saat hari lebaran tiba, aku dan saudaraku memakainya. Berkunjung ke tempat saudara dan tetangga.

Rasa bangga tentunya memakai pakaian tersebut. Selain cantik, modelnya pun up to date. Apalagi jika ada saudara atau tetangga yang menanyakan siapa yang jahit, jadi deh promosiin jahitan mama. Selain rapi juga menarik.

Akhirnya, karena kami sering memakai baju baru di tiap lebaran, banyak teman mama maupun tetangga yang berlangganan untuk menjahit pakaiannya ke mama. Alhamdulillah.

Baju baru atau Baju Lama?

Sebenarnya penting nggak sih baju baru di tiap lebaran? Menurutku, penting-penting saja sih. Tapi lihat dulu peruntukkannya untuk apa. Misal bagi anak-anak, baju baru kita niatkan sebagai hadiah untuknya setelah puasa sebulan penuh dan tarawih serta ibadah yang konsisten. Di sini, baju baru bertindak sebagai reward.

Tapi apakah, jika keuangan keluarga tidak mencukupi harus memaksakan adanya baju baru? Nggak juga kan? Semua terkait dengan bugdet dari keluarga itu sendiri.

Allah juga tidak melihat dari baju kita yang baru saat lebaran tiba. Tapi ada satu hal yang Allah inginkan dari kita. Apa itu? HATI YANG BARU

Hati Baru Sebelum Baju Baru

Momen ramadan setidaknya memberi kesempatan pada kita untuk memperbaiki diri setelah sekian lama terpaku pada kesibukan, terlena dalam kubangan dosa, sibuk dalam urusan dunia, banyak hal yang diabaikan, tilawah, salat sunnah, puasa sunnah entah di mana. Zikir yang paling mudah untuk diucapkan pun tidak ada lagi. Yang ada hanya ghibah (omongin untuk orang lain).

Sadarkah kita hidup ini hanya sebentar. Belum tentu kita menjumpai ramadan di tahun depan. Jadi manfaatkan setiap ramadan untuk memperbaiki diri. Karena kesempatan emas yang Allah berikan hanya di bulan ramadan tiap satu tahunnya.

Jika kita telah dekat padaNya, kita tidak akan memikirkan baju baru yang akan dipakai di setiap lebaran. Tapi hanya hati. Bagaimana hati ini bisa berubah menjadi baik. Karena setiap gerak tubuh yang kita kerjakan berawal dari hati. Jika hati kita bersih, maka semua gerakan yang kita lakukan akan menuju ke arah kebaikan Inshaa Allah.

Allah bisa melihat hati siapa saja yang bisa mencecap manisnya iman hingga ke sumsum tulangnya. Hati yang selalu bertakarrub dan takut padaNya. Takut kehilangan cintaNya dan takut dijauhi olehNya.

Jika hati telah baru, maka apapun yang kita pinta pasti akan Allah kabulkan. Bahkan lebih dari baju baru. Jadi masihkah menunggu baju baru dulu sebelum hati yang baru?

#ChallangeBPN_22

No comments

Terima kasih atas kunjungannya. Silahkan tinggalkan pesan atau saran seputar tema pembahasan :).