Seberapapun Buruknya Dirimu #Ayo
Hijrah, Bersama Bank Muamalat Indonesia Pasti Lebih Baik
Posted by ana_susan, on Mei 2, 2019
Saat
mendengar kata hijrah, yang terlintas dari ingatan adalah bermakna pindah.
Pindah yang dimaksudkan di sini adalah posisi yang sekarang berbeda dari posisi
dulu.
Masih
terlintas dalam ingatan, usia remaja itu telah dikuatkan dengan sebuah janji
pada sang pencipta. Janji yang menjadikan semuanya menjadi lebih baik. aku
memang tidak pandai berkata-kata. Namun, keyakinan dalam dada telah tersemat
kuat untuk dibuktikan melalui perbuatan.
Usiaku yang
masih dalam hitungan belasan, membuat kedua orangtuaku tidak yakin akan
keyakinanku untuk hijrah. Dari tidak berhijab menjadi berhijab membuat banyak
ujian yang terus menerus menghampiriku. Benar kata Allah tidak akan sempurna
iman seseorang sampai dia benar-benar diuji keimanannya.
Aku
tergolong perempuan yang tidak berani mengungkapkan sesuatu pada orangtua jika
ada keinginan yang ingin ku sampaikan, pasti aku akan menulis surat. Dengan
kalimat yang lembut dan penuh rayuan sehingga kalimat itu dapat meluluhkan hati
kedua orangtuaku. Ku katakan aku ingin berhijab sesuai yang diwajibkan di dalam
alquran.
Alhamdulillah
Allah melembutkan hati mereka untuk menuruti keinginanku. Sejalan dengan waktu
akupun menikmati suasana baru dengan pakaiannku. Lingkunganku saat itu
menganggap aneh dengan pakaian yang kukenakan. Bahkan tidak sedikit sindiran
maupun ejekan yang selalu ku terima. Namun, aku menikmatinya dengan lapang
dada. Toh semua yang kualami tidak sebanding dengan ujian yang dihadapi oleh Rasulullah
SAW.
Tidak hanya
sampai disitu, ujian pun berlanjut seiring dengan usiaku. Saat ingin membuat
ijazah SMA, aku juga kekeuh dengan prinsipku untuk tidak menggunakan pas photo
tak berhijab. Kata kepala sekolahku, nanti kamu tidak diterima kerja dan bla bla
bla bla. Tenang pak, biar semua saya yang menanggungnya.
Alhamdulillah
semua diizinkan, meskipun peringatan yang kuterima saat itu sangat pahit.
Ujianpun terus bertambah. Apalagi saat pernikahan berlangsung. Penata rias yang
melayani segala hal pakaian pengantin perempuan menyalahkan aku karena tidak
mau menanggalkan jilbabku. Aku katakan dengan tegas, maaf ini menyangkut
privasi saya bersama Rabb saya. Jika anda tidak bisa mengenakan jilbab di kepala
saya, biarkan saya yang menatanya sendiri. Anda cukup menghias wajah saya
sesederhana mungkin.
Ingin rasanya
menangis saat peristiwa itu, tanpa sepengetahuan mama dan papa, aku berusaha
menghadapinya seorang diri. Semoga dengan apa yang kulakukan saat itu menjadi
saksi untuk menambah amalanku di akhirat kelak. Aamiin.
Tidak ada
yang bisa mengalahkan kekuatan itu. kecuali keyakinan yang amat mendalam pada
sang Khalik. Saat ikrar telah terpatri apapun yang dikatakan oleh orang lain
tidak patah arang, terus melaju untuk menjadi lebih baik.
Allah
menciptakan manusia tidak dengan sia-sia. Allah menciptakan manusia semata-mata
hanya untuk beribadah pada Nya. Jangan sampai dengan esensi penciptaan itu,
membuat kita lupa. Lupa untuk taat pada Nya, lupa akan adanya kehidupan akhirat
yang pasti.
Kehidupan
yang serba gelamor, penuh dengan kenikmatan di pelupuk mata, seolah jiwa-jiwa
muda yang tengah bergelora lupa dengan kematian. Padahal kematian tidak pernah
mengenal waktu dan tempat. Di mana pun, kapan pun, pasti akan terjadi.
Akankah kita
lalai untuk merubah kebiasaan-kebiasaan lama yang penuh dosa ? atau kita masih
ragu pada sang pemberi nyawa maupun rezeki? Sebegitu sombongkah kita? Seolah
kekayaan, jabatan dan kenikmatan yang telah kita raih semua berasal dari jerih
payah kita sendiri. Padahal semua yang telah kita dapatkan adalah berasal dari
kemurahan hatiNya pada kita. Namun, kita tetap sombong dan tidak bersyukur.
Padahal, Allah berulang kali mengulang dalam alquran surah Ar Rahman yang
berbunyi : “Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?
Segeralah
sadar untuk kembali pada fitrah sebenarnya. Fitrah yang murni yaitu selalu
dalam kebaikan. Jangan pernah tergoda dengan bujukan syetan. Cukup hanya Nabi
Adam dan Siti Hawa saja yang telah merasakan tipu dayanya. Bangkitlah kita
untuk mencari Ridho dan kasih sayangNya.
Ada yang
berkata, hijrah itu berat! Loh kok bisa? Jangan-jangan ada yang salah dari
hijrah yang kita lakukan. Yuk kita lihat kesalahan apa yang membuat kita berat
untuk berhijrah. Apalagi jika hijrah telah dilakukan, tapi godaan masih aja
tetap banyak dari segala penjuru.
Poin pertama adalah niat. Dalam sebuah hadist riwayat
Bukhari Muslim disebutkan “Segala sesuatu tergantung dari niatnya”. Awalilah
segala aktifitas kita dengan niat. Tentunya niat yang semata-mata karena Allah
bukan karena makhluk. Jika niat ini telah kita kuatkan, insha Allah, Dia yang
maha Penolong akan membantu proses niat baik dari hijrah yang kita lakukan.
Poin kedua adalah tinggalkan maksiat yang dulu pernah atau sering kita
lakukan. Ada yang mengatakan kok sulit ya meninggalkan maksiat? Padahal niat
sudah kita lakukan. Ada beberapa hal yang menyangkut akan hal ini. pertama
mungkin sulit karena keinginan kita untuk berubah belum sempurna. Kedua bisa
jadi faktor lingkungan yang menjadi magnet untuk menarik kita ke arah yang
tidak baik. Dalam hal ini hijrahlah kita dari tempat tersebut (pindah tempat)
dan cari orang-orang yang pergaulannya bagus agar bisa tertular.
Poin ketiga adalah terus menggali
ilmu. Menggali ilmu bisa di mana saja
dan melalui apa saja. baik itu buku, internet, majlis ilmu bahkan pada seorang
guru.
Poin yang keempat adalah berdoa. Doa adalah kekuatan terbesar yang
dimiliki oleh seorang hamba untuk selalu dekat dengan Rabbnya. Doa yang
dilakukan di waktu yang mustajab akan cepat membawa pengaruh bagi si pendoa.
Ada sebuah doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW pada kita. Doa ini harus
terus dibaca saat ibadah kita sedang meningkat, semoga dengan doa ini Allah
tidak mengendurkan ghirah kita untuk menjadi lebih baik. Doa itu adalah:
Seberapapun
buruknya akhlakmu, berubahlah, karena kematian pasti terus mengintai kita.
Setiap detik, setiap nafas yang berhembus, bahkan tidak mengenal waktu. Setiap perbuatan
usahakan selalu dalam kebaikan-kebaikan meskipun kebaikan itu dalam bentuk yang
paling kecil. Misalkan saja berhijrah dalam hal makan dan minum sambil duduk,
tersenyumlah, karena senyum itu adalah sedekah dan masih banyak lagi.
Jika hijrah
dalam hal-hal yang kecil telah sukses kita lakukan, bergeraklah untuk hijrah
dalam urusan yang besar. Salah satunya berhijrah dengan menggunakan Bank
sebagai tempat penyimpanan aset kita. Siapa lagi kalau bukan Bank Muamalat
Indonesia.
Yang menjadi pertanyaan, mengapa masyarakat Indonesia harus
hijrah ke Bank Muamalat? Kelebihan apakah yang dimiliki olehnya? Ada beberapa
alasan mengapa Bank Muamalat Indonesia dijadikan patokan masyarakat untuk #Ayo
Berhijrah keuangannya ke sana. Alasan-alasan tersebut dapat dilihat dalam
infografis berikut ini.
Bank Muamalat adalah bank pertama murni syariah di Indonesia
yang berdiri sejak tahun 1992. Bank ini didirikan pada 1 November 1991 yang
diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah Indonesia.
Pendukung dari Bank Muamalat Indonesia ini adalah Cendikiawan Muslim, pengusaha
dan masyarakat luas.
Bank Muamalat tidak menginduk dari bank lain, sehingga
terjaga kemurnian syariahnya.
Pengelolaan dana di bank Muamalat didasari oleh
prinsip-prinsip ekonomi syariah yang dikawal dan diawasi oleh Dewan Pengawas
Syariah
Bank Muamalat memiliki produk dan layanan keuangan lengkap
yang didukung oleh berbagai fasilitas seperti mobile banking, internet banking
muamalat dan jaringan ATM serta kantor cabangnya berada di luar negeri.
Pada tahun 1994, Bank Muamalat Indonesia berubah
menjadi Bank Devisa, dimana produk pendanaannya menggunakan prinsip Wadiah
(titipan) dan Mudharabah (bagi hasil). Penanaman dananya menggunakan prinsip jual
beli, bagi hasil dan sewa.
Tahun 2003, Bank Muamalat Indonesia melakukan
Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMUTD)
sebanyak lima kali dan merupakan lembaga perbankan pertama di Indonesia yang
mengeluarkan Sukuk Subordinasi Mudharabah. Aksi ini semakin menegaskan posisi
Bank Muamalat Indonesia di peta industri perbankan Indonesia sehingga jaringan
kantor cabangnya pun meluas.
Tahun 2009, Bank Muamalat Indonesia memiliki
kantor cabang sebanyak 325 cabang. Kemudia, mendapat izin untuk berekspansi
guna memperluas cabangnya ke luar negeri. Salah satunya adalah Kuala Lumpur,
Malaysia.
Operasional
bank juga didukung oleh jaringan layanan yang luas berupa 710 unit ATM
Muamalat, 120.000 jaringan ATM bersama dan ATM Prima, serta lebih dari 11.000
jaringan ATM di Malaysia melalui Malaysia Electronic Payment (MEPS).
Pada tahun 2012, Bank Muamalat Indonesia melakukan
rebranding pada logo Bank untuk semakin awareness terhadap image sebagai Bank Muamalat Syariah Islami, modern dan
professional. Dengan usianya yang ke-20 ini, Bank Muamalat Indonesia terus
meraih berbagai prestasi yang diakui baik secara nasional maupun internasional.
Berikut adalah infografis dari beberapa prestasi yang pernah diraih oleh Bank
Muamalat Indonesia. Ada lebih dari 30 prestasi yang telah diraih. Kalian bisa
cek di link to Bank Muamalat Indonesia.
Sampai saat
ini, Bank Muamalat Indonesia bersama dengan entitas anaknya memberikan layanan
terbaik berupa Al-Ijarah Indonesia Finance (ALIF) yang memberikan layanan
pembiayaan syariah, DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) Muamalat yang memberikan
layanan dana pensiun, dan Baitulmaal Muamalat yang memberikan layanan untuk
menyalurkan dana Zakat Infak dan Sedekah (ZIS).
Tahun 2015, Bank Muamalat Indonesia
bermetamorfosa menjadi entitas yang semakin baik dan meraih pertumbuhan jangka
panjang. Dengan strategi bisnis yang terarah, Bank Muamalat Indonesia akan
terus melaju mewujudkan visi menjadi : “The Best Islamic Bank and Top 10 bank in
Indonesia with Strong Regional Presence”.
Keuangan syariah dari Bank Muamalat
Indonesia adalah berupa
Asuransi Syariah (Asuransi Takaful) dimana anak perusahaannya adalah Dana pensiunan Lembaga Keuangan Muamalat dan Multifinance syariah (al-Ijarah Indonesia Finance). Untuk produk Bank nya
adalah share-e yang diluncurkan
tahun 2004, share-e Gold Debit Visa
diluncurkan 2011, layanan e-channel
(internet banking, mobile banking, ATM dan cash management).
Produk-produk tersebut sebagai pionir produk syariah di
Indonesia dan menjadi tonggak sejarah di Industri Perbankan Syariah.
Dalam memperluas fungsinya, Bank Muamalat Indonesia, tidak
hanya menyediakan sebatas layanan perbankan syariah, akan tetapi menjadi
penggerak semangat umat untuk terus menerus meningkatkan ajaran Islam yang
lebih baik, sempurna dan menyeluruh. Artinya tidak hanya berhijrah secara
ibadah, tapi juga berhijrah dalam mengelola keuangan.
Saat Grand launching kampanye #Ayo Hijrah yang dilaksanakan pada 8 Oktober 2018 lalu, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, lebih aktif mengajak
masyarakat untuk berhijrah. Adapun
kegiatan yang dikampanyekan oleh Bank tersebut adalah seminar edukasi perbankan syariah, open booth di pusat kegiatan masyarakat,
kajian islami dengan narasumber dari kalangan ulama dan pemberdayaan masjid
sebagai salah satu agen perbankan syariah.
Dengan keempat kegiatan tersebut, diharapkan masyarakat
Indonesia lebih jeli terhadap perbankan, sehingga keputusannya tidak akan salah
pilih saat harus menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada di Bank Muamalat
Indonesia.
Untuk memberikan layanan yang lebih baik dan berkah para
nasabahnya diberikan produk yang newbi. Produk tersebut antara lain
Target yang ingin dicapai dari gerakan #Ayo Hijrah, adalah bercita-cita
menjadikan Bank Muamalat sebagai pusat dari ekosistem Syariah dan turut
membangun industri halal di Indonesia dengan memanfaatkan perkembangan
teknologi.
Untuk mencapai semua hal tersebut diatas, masyarakat dapat
mempelajari gerakan #Ayo Hijrah mengenai
produk dan program Bank Muamalat
Indonesia melalui media sosial resminya seperti ditampilkan dalam info
grafis berikut ini atau melaui link to https://www.bankmuamalat.co.id.
Secara lengkapnya dapat dilihat juga pada video berikut ini
Sumber video : https://www.youtube.com/watch?v=ucj-qmALaTM
Pada fitrahnya manusia
menginginkan hal yang baik-baik. Namun, cobaan dan godaan yang mereka hadapi
tidaklah sedikit. Semoga dengan gerakan #Ayo Hijrah yang terus terpatri di
dalam dada mampu mengalahkan rasa malu maupun ego yang bersemayam. Hidup kita
tidak hanya di dunia saja tapi kehidupan akhirat jauh lebih kekal.
Seberapapun buruknya
dirimu, #Ayo Hijrah. Mulailah dari yang kecil hingga suatu saat kita mampu
berhijrah pada hal-hal yang besar. Salah satu hijrah yang terpenting adalah
hijrah dalam hal keuangan, karena uang yang kita peroleh maupun yang kita
gunakan jika tidak halal akan berefek pada tubuh serta perilaku. Jadi, untuk
mengatasi semua itu dan demi memperbaiki ekonomi umat. Bersama Bank Muamalat
Indonesia pasti lebih baik.
“Tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi
blog dengan tema #Ayo Hijrah Berani Lebih Baik yang diadakan oleh Bank Muamalat
Indonesia.”
#AyoHijrah
#BankMuamalat
#MiladBankMuamalat
No comments
Terima kasih atas kunjungannya. Silahkan tinggalkan pesan atau saran seputar tema pembahasan :).