3 Tips Berhemat Saat
Lebaran di Tengah Pandemi
“Lebaran ini kita tidak
perlu baju baru dan tidak mudik ya?”
Lebaran
sebantar lagi. Bulan puasa pun akan pergi meninggalkan kita. Banyak hal yang
ingin kita rencanakan untuk menyambut lebaran tiba. Terbayang takbir dan
tahmid, salat Idul Fitri berjamaah, berkumpul bersama keluarga, makan ketupat
dan lontong dan masih banyak lagi yang akan kita temui.
Berbeda di
tahun ini, saat pandemi Covid-19 telah menguasai dunia. Banyak hal yang
berubah. Rutinitas di luar tidak banyak lagi. Kesehatan selalu menjadi
prioritas. Menjauhi kumpulan ramai orang-orang. Berbelanja lebih baik dari
rumah dan masih banyak hal yang berbeda dari sebelumnya.
Belum lagi
kita tidak diperkenankan mudik. Duh, alangkah berat ujian yang dirasakan
sekarang. Sebagai pengalihan dari semua itu, kebanyakan kita kadang tergiur
untuk belanja online, membeli baju baru padahal tidak dibutuhkan dan cendrung
menghabiskan gaji yang didapatkan untuk sesuatu yang tidak penting.
Hasil dari
semua itu, terkadang tanpa disadari kita telah jauh dari kata hemat.
Pengeluaran membengkak dan akhirnya tanpa diduga tiba-tiba saja kita telah
berhutang. Padahal semua itu tidak sadar kita lakukan. Akhirnya kita pun
tergolong pada orang-orang yang boros. Bukankah Allah tidak menyukai
orang-orang yang boros atau menghamburhamburkan hartanya?
Ada tiga
tips berhemat lebaran saat pandemi Covid-19 berada ditengah kita.
1. Pengalihan Dana Mudik
Jauh hari
sebelum mudik tiba, kita telah menyiapkan dana. Sebagian uang disisihkan atau
ditabung agar saat mudik tiba kita pun tidak kaget. Artinya pengeluaran dana ke
mudik tidak terlalu besar untuk ditambahkan.
Berbeda
dengan sekarang, dana mudik tentunya tidak kita gunakan. Karena pemerintah
melarang mudik beberapa bulan ke depan sampai dibatalkan kapan semua berakhir.
Untuk itu, dana mudik bisa kita alihkan ke kebutuhan bagi keluarga.
Pengalihan
dana mudik bagi keluarga bisa berupa membeli makanan bergizi, buah-buahan dan
multivitamin. Kebutuhan tubuh akan asupan yang sehat sangat dibutuhkan agar
ibadah kita kuat. Bukankah Allah menyukai orang-orang yang kuat dan sehat?
2. Pengelolaan THR
Setiap
lebaran, bagi para pekerja tentu endapatkan tambahan tunjangan hari raya atau
lebih dikenal dengan THR. Dana THR ini diberikan sebagai bonus selama setahun
bekerja. Biasanya kita menggunakan dana ini untuk membagi-bagikannya pada sanak
saudara saat bertemu. Atau lebih dikenal dengan angpao. Baju baru pun tidak
ketinggalan dalam list lebaran kita.
Semua
dilakukan karena kita bertemu dan berkumpul. Namun, di tengah pandemi Covid-19
yang belum jelas virusnya ada di mana, kita pun melakukan social distance. Nah,
pertanyaannya apakah baju baru perlu? Bagaimana dengan THR?
Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, kita harus bisa berpikir bahwa baju baru tidak
perlu dibeli. Kenapa? Toh kita pun tidak bertemu dengan siapa-siapa kan?
Bukankah tujuan beli baju baru karena berada di suasana baru nan fitri? Jadi,
baju baru kalau bisa tidak kita beli. Demikian juga dengan angpao. Kalau pun
terpaksa, kita tranfer hanya sedikit (hanya orang-orang yang berhak
membutuhkan).
Lantas,
kemana harus kita gunakan THR nya? Kita bisa manfaatkan untuk bayar hutang.
Atau sebagai tabungan jangka panjang, karena kita tidak tahu kebutuhan yang
tidak terduga di masa yang akan datang. Atau kita juga bisa menyimpannya
sebagai dana pensiunan.
3.Tidak Tergoda Diskon
Untuk yang
satu ini tidak pandang bulu. Semua pasti suka yang namanya diskon. Banyak
tempat yang memberi layanan seperti ini sebelum Covid-19. Mulai dari mall, toko
dan masih banyak lagi. Semua menjajakan dagangan yang dipakai maupun yang
dikonsumsi.
Diskon pun
tidak mau kalah saat pandemi berlangsung. Tidak bisa belanja di luar, ada cara
belanja online melalui bermacam market place. Semua dari mereka menawarkan
diskon yang gila-gilaan.
Bagi kita
pribadi, tentu hal ini menarik kan. Apalagi kebutuhan yang kita inginkan ada di
sana. Tanpa harus keluar, ditambah diskon, tahu-tahu barang sudah sampai ke
rumah. Salah satu keuntungan yang kita dapatkan adalah kita tidak capek.
Namun
demikian, ada kerugian yang kita dapatkan, yaiktu pengeluaran menjadi besar
tanpa kita sadari. Jadi bagaimana mengatasi hal tersebut? Mungkin yang harus
kita lakukan adalah menahan diri untuk tidak membeli. Kalau tetap ada hasrat
ingin membeli, hapus saja aplikasi marketplace yang bisa menggoda kita tiap
membuka handphone. Bereskan? He he.
Jadi
teman-teman, intinya, segala pengeluaran dana yang kita miliki itu yang
mengatur dan mengelolanya bukan orang lain. Tapi diri kita sendiri. Kitalah
yang harus menatanya untuk menggunakannya pada tempat yang tepat. Bisa dengan
sedekah, membayar zakat fitrah, sumbangan yang sifatnya akhirat. Tapi yakinlah
dana itu sebagai aset kita untuk menambah amalan kita.
#ChallangeBPN_27
No comments
Terima kasih atas kunjungannya. Silahkan tinggalkan pesan atau saran seputar tema pembahasan :).