Lima Tips Agar Anak Rutin
Menghafal Al-Quran
Posted 12 july 2021 by ana susan
“Umi! Aisyah mau setor hafalan Al-Quran!”
Kalimat itu hampir setiap hari
dilontarkan dari mulut Aisyah saat dia telah rampung meyelesaikan ayat yang
dihafalkannya. Rutinitas ini dilakukan olehnya tanpa paksaan sejak usianya lima
tahun. Aisyah mulai melakukan pengulangan ayat setelah salat subuh dan salat
sunah dhuha. Aku sendiri tidak memaksakan dirinya untuk menghafal satu ayat
satu hari. Semua tergantung dari keinginan dirinya menghafal. Kadang setengah
ayat pun jadi dihafalkan.
“Aisyah sudah hafal surat Al-Buruj!”
Lagi-lagi aku dibuat kaget sekaligus
terharu dengan hafalan qurannya. Bagaimana tidak, aku saja belum mengajarkan
padanya tentang surat itu. Selidik punya selidik ternyata dia mendengar kakak
kelas sedang menghafal surat itu dengan sangat lantang. Alhasil dia pun bisa
menghafal beberapa ayat pertama. Masya Allah Tabarakallah.
Kejadian ini sering berulang
terhadapnya. Tanpa disadari Aisyah mampu melekatkan beberapa ayat Al-Quran
dengan mudah di memorinya. Padahal dia belum menghafal. Mungkin ini adalah
anugerah dari sang pencipta yang melekatkan memori itu dengan kuat. Aku takjub
dan mencari tahu. Kok bisa ya seperti itu? Apakah jika aku mengajarkannya juga
bisa dua kali lipat dari itu? Sekali lagi itu sangat bisa. Dan itu telah
kubuktikan sendiri dengan teori yang kubaca lalu kupraktikkan terhadap diriku
maupun anakku.
Berawal Saat Kehamilan
Seorang ibu telah ditakdirkan oleh
Allah SWT menjadi madrasah atau pendidik pertama bagi anak-anaknya. Ibu juga memiliki sifat penyayang, lembut dan
mengedepankan perasaan. Berbeda dengan sifat ayah yang cenderung tegas dan
lebih mengedepankan emosi. Sifat kasih sayang dan lemah lembut inilah yang
dibutuhkan oleh seorang anak di usia balita untuk bisa melalui masa usia
keemasannya.
Sifat anak tergantung dari orang tuanya. Itu kata orang tua dulu. Bahkan pepatah mengatakan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Artinya sifat sang anak tidak jauh dari sifat orang tuanya. Jadi saat kehamilan sang ibu dan rutinitasnya sejak awal kehamilan akan menjadi kebiasaan yang akan dengan mudah ditiru oleh sang anak saat lahir ke dunia. Dia akan lebih mudah menerima segala bentuk aktivitas yang ditularkan sang ibu. Misalnya. jika ibu selama hamil senang membaca buku, maka sang anak juga akan ikut nantinya. Jika selama hamil sang ibu sering mendengarkan bacaan Al-Quran atau membaca Al-Quran, maka sang anak juga akan mudah membaca Al-Quran nantinya.
Hal ini juga telah dijelaskan dalam beberapa artikel di https://www.ibupedia.com/ . Salah satunya di link website ibupedia. Website ini berisi artikel seputar parenting baik tentang kehamilan dan persalinan, tentang anak, family dan masih banyak lagi.
Seorang ustaz kondang Indonesia
yakni ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa, saat anak lahir ke dunia, di usia nol
hingga satu bulan perdengarkanlah padanya satu juz Al-Quran yang diulang. Awali
dengan juz pertama. Kemudian di bulan kedua usianya, lakukan lagi hal yang sama
dengan menggantikan juz 2 yang diperdengarkan secara berulang-ulang. Dalam
seharinya selama 24 jam non stop. Ini dilakukan sampai usianya 30 bulan dan
lengkap dengan 30 juz. Maka Insya Allah, dalam memorinya akan terekam ayat-ayat
Al-Quran hingga usianya yang ke 30 bulan. Kelak dengan izin Allah SWT jika dia
telah mengenal huruf Hijaiyah dan mulai menghafalnya lagi, maka akan dengan
mudah terserap di akalnya. Dan dia akan mudah menghafalnya. Masya Allah Tabarakallah.
Keutamaan Menghafal Al-Quran
Beberapa data juga menyebutkan bahwa menghafal Al-Quran sejak
dini bukan hal yang sulit. Asalkan tahu cara dan strategi yang tepat. Ada
banyak keutamaan bagi para penghafal Al-Quran yang jika diceritakan pada
anak-anak pasti dia akan tertarik. Yakni menjadi
keluarga Allah SWT.
“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia,
para sahabat bertanya, ‘Siapakah mereka ya Rasulullah?’ Rasul menjawab, ‘Para
ahli Al-Quran’. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan Nya (HR. Ahmad).
Para penghafal Al-Quran
juga lebih diutamakan dan dihormati. Sesuai dengan hadist berikut ini :
“Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak
hafalannya.” (HR. Muslim).
Di hadist lain juga disebutkan bahwa “Penghafal Al-Quran akan
datang pada hari kiamat dan Al-Quran berkata
: “Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia. Kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan). Al-Quran kembali meminta :
Wahai Tuhanku, ridhailah dia, maka Allah meridhainya. Dan diperintahkan kepada
orang itu, bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga). Dan Allah
menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan (HR
Tirmidzi).
Telah banyak hadist menyebutkan tentang begitu besarkan
keutamaan bagi para penghafal Al-Quran. Tidak itu saja, Allah bahkan
menyertakan manfaat setelah mengafalnya. Apa sajakah manfaat dari menghafal Al-Quran?
Manfaat Menghafal Al-Quran
Manfaat menghafal Al-Quran adalah menambah daya imun dan kesehatan mental. Saat ia mampu pahami makna Al-Quran
maka ia juga telah menguasai bahasa Arab di tingkat satra terbaik. Manfaat lainnya
adalah banyak kata-kata hikmah bagi
kehidupan serta memperkuat nalar dan
ingatan.
Lima Tips Agar Anak Menghafal Al-Quran
Secara Rutin
Setiap orang tua pasti punya cara tersendiri agar anaknya mau menghafal Al-Quran. Ada lima tips dariku
saat merutinkan Aisyah untuk menghafal Al-Quran setiap harinya. Lima tips tersebut di antaranya adalah:
1. Pujian Yang Baik
Saat pertama kali aku mendengar Aisyah menghafal Al-Quran mendengar
secara tidak sengaja, aku langsung memujinya dengan kalimat. “Ya Allah anak Umi
pinter banget!” .
Dengan sebait kalimat itu saja Aisyah sudah senang sekali. Karena memang
anaknya senang dengan pujian. Tapi tidak Aisyah saja sih. Setiap anak pasti
senang akan pujian. Kita yang telah dewasa saja senang akan pujian. Meskipun kadang
sempat negatif thinking ‘pasti ada
maunya’. He he.
Tidak berlaku bagi anak-anak. Apapun pujian yang kita keluarkan pasti
sangat berarti bagi dirinya. Karena semua kalimat pujian akan terekam di alam
bawah sadarnya. Sangat menyakitkan bukan jika kalimat pujian itu diganti dengan
kalimat kasar atau merendahkan diri sang anak.
Nah, kalimat pujian bagi Aisyah ternyata menjadi cikal bakal dirinya
menjadi semangat untuk menghafal Al-Quran setiap hari. Tentunya aku selalu
bertanya. Hari ini sudah hafal ayat apa?
2.
Reward
Saat Aisyah mulai menurun hafalan Al-Qurannya, aku mencari cara agar dia
bisa melakukannya lagi. Salah satunya adalah memberi reward berupa hadiah yang
dia sukai apa. Semua terserah padanya. Alhamdulillah cara ini berhasil hingga
sekarang usianya mau 10 tahun. Akhirnya mau tidak mau setiap bulan jika
rutinitas hafalan telah rampung aku harus memenuhi permintaannya.
Menurutku cara ini bukan materialistis sih. Tapi lebih kepada penekanan
istiqomah. Seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Segala sesuatu yang
dilakukan secara terus-menerus meskipun sedikit lebih dicintai oleh Allah SWT
dibandingkan banyak tapi tidak terus menerus.
Aku dan suami bahkan menjanjikan padanya dengan hadiah yang lebih besar.
Terutama suami. Jika dia berhasil hafal 30 juz maka akan pergi ke negara yang
dia inginkan untuk dikunjungi. Kalau perlu keliling dunia. Semoga dimudahkan
hafalannya dan dimudahkan rezekinya. Aamiin.
3.
Menonton Film Para Penghafal Al-Quran
Kegiatan menonton adalah kegiatan yang paling disukai oleh anak-anak. Saat
dia sedang menonton film kesukaannya, tidak ada salahnya jika kita menyelipkan
film edukasi penghafal Al-Quran. Dalam film tersebut menceritakan para
penyandang cacat yang mampu hafal 30 juz padahal ditakdirkan dengan pancaindera
yang tidak sempurna. Tapi kok bisa?
Anak akan merasa terpacu dan mendorong dirinya untuk lebih berusaha menghafal Al-Quran dengan baik. Nah, Aisyah sangat menyukai film tersebut.
4.
Menceritakan keutamaan Penghafal Al-Quran
Nasehat yang paling afdhol bagi seorang anak itu dapat diterima olehnya
asalkan kita tahu cara yang tepat. Misalkan saja saat dia baru sembuh dari
sakit. Atau saat menjelang tidur. Mengapa? Karena gelombang alfa bekerja saat
ini.
Gelombang alfa adalah gelombang yang muncul ketika seseorang sedang melamun. seperti saat menonton atau mengantuk. Biasanya wajahnya satu arah saja dan serius. Aku sendiri menasehati dan menceritakan
keutamaan penghafal Al-Quran pada Aisyah saat beranjak tidurnya. Kadang ku selingi
dengan cerita tauladan Rasulullah SAW bersama istri-istrinya. Hasilnya Aisyah
mendapatkan manfaat doble. Yakni semakin giat menghafal Al-Quran juga hafal
nama-nama istri Rasulullah SAW. Masya Allah Tabarakallah.
5.
Berdoa
Cara yang paling baik agar memudahkan hafalan adalah berdoa sama Allah.
Saat Aisyah mengeluh padaku akan sulitnya dia menghafalkan pada ayat-ayat
tertentu, aku pun menyarankan padanya dengan meminta sama Allah agar dimudahkan
menghafal Al-Quran. Saat dilakukan olehnya dia pun melaksanakan. Alhamdulillah dimudahkan.
Namun pernah beberapa kali dia mengeluh sudah berdoa tapi masih saja sulit
untuk menghafal. Aku pun kembali menasehati, bahwa Allah sangat sayang sama
Aisyah makanya diperlama untuk mendengar pengulangan ayat yang Aisyah bacakan. Dia
pun tersenyum dan melanjutkan hafalannya.
Itulah lima tips dariku agar anak rutin menghafal Al-Quran setiap hari tanpa harus kita perintahkan atau apalagi tanpa harus marah-marah. Semua berproses dan butuh perjuangan tentunya. Kadang bisa saja semangat kadangkala tidak. Semua tergantung pada diri kita bagaimana cara terbaik membimbingnya ke arah yang lebih baik. Tentunya menyadari fitrah diri seorang ibu yakni sebagai madrasah pertama bagi anak-anak kita. Kelak suatu hari kita akan dengan sangat bahagia melihatnya melakukan rutinitas tersebut tanpa harus berkoar-koar. Bahkan bonusnya kita juga akan menyaksikan keajaiban yang berada di luar dugaan kita. Sampai kita pun berdecak kagum melihat tingkah lakunya menghargai sebuah Al-Quran. Masya Allah Tabarakallah.
Sumber Pustaka :
1. https://griyaalquran.id/cara-menghafal-al-quran-untuk-anak-ala-ustad-adi-hidayat/
2. Ustad Subhi Mahmashony H, Cara Jitu Agar Anak Anda Hafal Quran Tanpa Mondok, Buku Motivasi dan strategi untuk orangtua agar anaknya hafal quran meski hanya di rumah, penerbit Ghalibook, cetakan 2018.
No comments
Terima kasih atas kunjungannya. Silahkan tinggalkan pesan atau saran seputar tema pembahasan :).