Pentingkah Makanan Antioksidan?

 



“ Makanan yang teroksidasi akan memicu radikal bebas dalam tubuh sehingga tubuh rentan akan penyakit kanker, autoimun dan penyakit degeneratif lainnya”


Makanan yang terpapar di udara terbuka secara otomatis telah mengalami oksidasi atau istilah kimianya terjadi penambahan Oksigen. Hal ini bisa ditandai dengan perubahan warna atau rasa.


Teman-teman mungkin pernah memperhatikan saat buah apel dibelah menjadi dua dan ditinggalkan beberapa saat sebelum dimakan maka akan terjadi perubahan warna bagian dalam apel yang tadinya cream menjadi agak kecoklatan. Nah, inilah yang disebut apel telah mengalami oksidasi.


Selain teroksidasi secara alami, makanan juga bisa teroksidasi melalui pengolahan. Baik itu digoreng, dikukus, direbus atau dibakar. Tidak hanya itu, nutrisi yang terkandung di dalamnya juga ikut berkurang. Bahkan dalam sebuah buku nutrisi disebutkan bahwa kadar nutrisi makanan yang digoreng dan dibakar hanya 15 %. Kebanyang kan tubuh kita banyak makan tapi nutrisi kok nggak cukup?


Apalagi jika makanan itu diolah berulang-ulang. Dari sinilah asal mula penyakit bermunculan.


Rasulullah shalallahu alaihi wasallam memiliki tubuh yang sehat. Salah satu pola makan yang beliau lakukan adalah mengkonsumsi makanan yang sekali makan saja langsung habis di waktu itu. Dengan kata lain, tidak meninggalkan makanan untuk waktu makan berikutnya. Sehingga menyebabkan makanan tersebut harus dipanaskan kembali.


Untuk menjadikan tubuh kita berkelas seperti Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, maka kita pun harus memasukkan makanan yang bermutu dan berkelas juga. Namun, faktanya kita masih saja memasukkannya dengan makanan yang tidak berkelas alias tidak sehat. Padahal ada banyak sekali pembungkus pada produk ciptaan Allah yang memiliki sejuta manfaat. Salah satunya adalah kulit manggis yakni produk Allah yang mengandung antioksidan cukup tinggi.



Antioksidan dan Fungsinya


Antioksidan adalah zat yang menghambat proses oksidasi. Fungsinya melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dalam tubuh. Jika radikal bebas ini dibiarkan lama dalam tubuh, maka lambat laun akan merusak berbagai sel penting.


Warning! Radikal Bebas


Radikal bebas adalah zat limbah dari hasil metabolisme tubuh. Kadarnya dapat meningkat jika tubuh sering terpapar radiasi atau zat beracun. Seperti asap rokok, polusi, pestisida, limbah pabrik atau makanan olahan.


Yang lebih mengerikan lagi, semua jenis bahan kimia sintetik seperti penyedap dan pengawet dapat memicu radikal bebas. Mengapa? Karena proses oksidasinya terjadi dalam tubuh kita.


Makanan yang dibekukan pada suhu tinggi, lalu dipanaskan pada suhu tinggi pula, maka saat dikonsumsi juga akan memicu radikal bebas.


Gorengan yang dimasak dengan minyak jelantah plus ditambah penyedap termasuk pada makanan yang mengandung radikal bebas cukup berat.


Ternyata ada banyak makanan yang diperlakukan dengan cara kurang tepat bisa memicu radikal bebas tanpa kita sadari.


Untuk mengatasi berbagai persoalan makanan tersebut salah satunya adalah banyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran mentah setiap hari. Kedua makanan ini merupakan makanan antioksidan penting bagi tubuh.



Solusi Sehat dengan Makanan Antioksidan


Ada beberapa makanan penghasil antioksidan ala dr. Zaidul Akbar. Di antaranya adalah kulit manggis, biji anggur, madu, habbatusauda, minyak zaitun, buah tin, biji barley, talbinah, buah-buahan dan sayur-sayuran hijau lainnya.


Makanan yang paling tinggi antioksidannya adalah kulit manggis. Nilai antioksidannya mencapai 17.000 ORAC (satuan antioksidan) dibandingkan anggur hanya 3000. Kandungan inilah menjadikan kulit manggis mampu mencegah penyakit berbahaya seperti kanker.


Ada dua cara pengolahan manggis agar menghasilkan makanan antioksidan.


Cara pertama

Siapkan manggis dan isinya 1-2 buah, madu 1-2 sendok makandan air secukupnya. Blender isi manggis plus bijinya dan campurkan dengan air. Kemudian disaring dan tambahkan madu.


Cara kedua

Siapkan kulit manggis, kurma 5-7 butir dan air secukupnya. Keruk bagian dalam kulit yang lunak kemudian blender dengan menambahkan air secukupnya. Kemudian saring dan tambahkan kurma.


Dua cara ini bisa dikonsumsi 1-2 kali sehari sebelum tidur atau pagi saat perut masih kosong.


Makanan lain yang mengandung antioksidan adalah biji anggur. Teman-teman pernah tidak makan anggur tiba-tiba bijinya juga ikut tergigit. Rasanya agak sedikit pahit bukan? Lantas anggur yang tadinya manis tercampur seketika menjadi agak pahit. Akhirnya kita membuat anggur yang di mulut plus biji yang tergigit.


Padahal biji anggur justru memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Bahkan dalam sebuah penelitian, semua jenis anggur memiliki biji yang bisa dimakan. Manfaat dari biji anggur ini adalah menurunkan resiko penyakit jantung, melawan kanker, mencegah aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada pembuluh darah sehingga aliran darah terhambat).


Biji anggur juga mempercepat penyembuhan luka dan menjaga kekuatan tulang.


Sebenarnya zat apa sih yang terkandung di dalam biji anggur itu sehingga ia mampu mengobati beberapa macam penyakit?


Zat yang bernama flavonoid, polifenol, oligomeric proanthocyanidins complexes (opc) adalah zat antioksidan bagi tubuh terdapat dalam biji anggur.


Biji anggur juga mampu meningkatkan produksi kolagen. Kolagen adalah protein yang menyusun tulang, otot, kulit, rambut dan berbagai jaringan lain yang menyusun tubuh.


Madu mengandung senyawa fitonutrien dan vitamin sebagai antioksidan alami yang menangkal radikal bebas sehingga dapat mencegah kerusakan sel dan jaringan tubuh oleh oksida.


Habbatusauda mengandung senyawa flavonoid, thymoquinone dan carvacrol sebagai antioksidan. Senyawa ini mampu memperkuat daya tahan tubuh melawan infeksi bakteri dalam tubuh.


Minyak zaitun kaya akan antioksidan. Lemak tak jenuh yang dihasilkannya adalah sebagai lemak yang menyehatkan. Lemak ini melindungi tubuh dari kerusakan sel.


Buah tin, biji barley dan talbinah (gandum dengan tekstur lembut) mengandung flavonoid sebagai salah satu zat antioksidan.


Itulah beberapa makanan antioksidan menurut dr. Zaidul Akbar. Namun demikian, sejatinya semua jenis buah-buahan dan sayuran mengandung antioksidan. Karena antioksidan itu kata beliau ditandai dengan adanya vitamin dan mineral yang sifatnya triselemetin. Dan banyaknya ada di buah dan sayuran.


Buah dan sayuran ini sebelum mengantioksidan ke tubuh kita, tubuh kita sendiri sebenarnya telah memiliki antioksidan. Antioksidan yang dimaksud adalah antioksidan endogen. Antioksidan ini bisa distimulus dengan antioksidan luar (dari buah dan sayuran).


Dr. Zaidul Akbar juga mengatakan, kurma mampu menstimulasi antioksidan endogen dalam tubuh. Caranya di pagi hari kita bisa minum campuran kurma 7 butir ditambah minyak zaitun 1-2 sendok makan dan madu 1-2 sendok makan serta air secukupnya. Minuman ini akan menguatkan badan kita sampai siang insya Allah.


Makanya wajar dalam sebuah hadits Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dikatakan bahwa


“Tidak akan kelaparan rumah yang di dalamnya ada kurma”


Buat teman-teman yang ingin mencoba ramuan ini bisa banget ya. Apalagi berhubungan dengan pola makan sehat bagi tubuh kita. Sehingga nggak mudah terhinggap macam-macam penyakit. Semoga artikel ini bermanfaat ya.


Referensi

https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/manfaat-biji-anggur/


https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/774/


https://www.alodokter.com/kenali-manfaat-habbatussauda-untuk-daya-tahan-tubuh-di-masa-pandemi#


https://www.halodoc.com/artikel/apa-manfaat-minyak-zaitun-untuk-kesehatan


dr, Zaidul Akbar, 2020, Jurus Sehat Rasulullah, hidup sehat menebar manfaat, cetakan ketiga, penerbit PT Sygma Media Inovasi, 316 halaman, Bandung.


dr, Zaidul Akbar, 2020, Resep Sehat JSR, 200 Resep Menyehatkan dr. Zaidul Akbar, cetakan pertama, penerbit PT Sygma Media Inovasi, 524 halaman, Bandung.










No comments

Terima kasih atas kunjungannya. Silahkan tinggalkan pesan atau saran seputar tema pembahasan :).