Ana Susan
Infografis by Ana Susan in Canva. Sumber foto di Canva
Ketika kita melihat orang tersenyum, kita pun pasti memiliki keinginan untuk tersenyum.
Pernah nggak sih teman-teman mengalami seperti pernyataan di atas? Kalau Aku, sering banget. Mulai dari anak kecil hingga orang tua sekali pun.
Senyuman manis anak kecil dengan pipinya yang gembul dan wajah polosnya membuat diri kadang ingin mencubit pipinya yang kemerahan.
Atau melihat senyuman tukang gorengan yang menjajakan dagangannya mengundang kita untuk mampir. Padahal hasrat untuk membeli tadinya tidak ada.
Mungkin teman-teman juga pernah merasakan ketegangan pada guru yang tak pernah tersenyum saat di bangku sekolahan. Pelajaran yang kita ikuti pun terkadang kelihatan susah padahal mudah. Karena telah mengalami pukulan psikis dari ketidaknyamanan.
Sebaliknya kita akan merasa nyaman dengan guru yang banyak tersenyum.
Sebuah studi penelitian dalam artikel Edutopia tahun 2007 menyebutkan bahwa guru yang menyapa siswa di pintu kelas sambil tersenyum menyebabkan peningkatan 27 persen dalam keterlibatan akademis.
Masih banyak dampak awal senyuman yang memberikan getaran kebaikan di sekitar kita.
Melalui tulisan ini, Aku ingin bercerita sedikit pengalamanku tentang begitu besarnya kebaikan akibat senyuman yang berlabuh pada orang lain. Tidak hanya getaran kebaikan saja yang dirasakan akan tetapi energi kebaikan pun menyebar tanpa batas.
Gadis Remaja yang Selalu Tersenyum
Berawal dari seorang murid perempuan yang sangat senang dengan anak kecil. Saat Aku perhatikan, hampir semua anak kecil menyukai dirinya. Bermain bersamanya. Bahkan saat bertemu dengannya semua anak-anak itu sangat senang.
Yah, murid perempuanku itu kelas dua SMA. Tempat Aku mengajar untuk setingkat SMP dan SMA ini, semua muridnya diasramakan. Sedangkan tingkat SD tidak diasramakan.
Sesekali baik murid SMP maupun SMA, diamanahkan untuk menghandle murid SD. Baik dalam hal mengajar sekaligus bagaimana cara menyikapi sikap kekanak-kanakan mereka.
Ada banyak pelajaran yang ku dapatkan darinya. Namun satu hal yang paling berkesan hingga sekarang adalah SELALU TERSENYUM DENGAN SIAPA SAJA.
Energi senyumannya seolah menular kepadaku saat kulihat tanpa disengaja. Aku yang kadang sesekali suka kesal dengan kerewelan anak-anak saat pulang mengajar. Kalau sudah seperti itu, senyuman dirinya mampu meredam kekesalanku hingga diri berkata.
“Gadis remaja itu masih SMA sedangkan kamu sudah menikah dan memiliki anak! Apa kamu nggak malu?"
Segera ku tepis rasa kesal dan mulai memperbaiki diri sedikit demi sedikit. Karena, memang karakter mudah kesal telah menempel dalam diriku. Tapi bukan berarti tidak bisa diubah bukan?
Kesabaranku tidak seberapa. Gadis remaja itu bisa juga kok memberi senyuman manis pada anak penyandang ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Yakni kondisi dimana anak mengalami gangguan psikiatrik yang ditunjukkan dengan gangguan menfokuskan perhatian secara berlebihan dan hiperaktif. Padahal anak tersebut baru saja mendorongnya di lumpur hingga bajunya kotor.
Tidak itu saja, senyumannya pun masih lebar saat dia bermain dengan anak bungsuku yang masih kecil. Gadis remaja itu terpeleset hingga telentang. Seharusnya sakit yang dirasakan. Tapi malah senyuman dan berkata, "Aku tidak apa-apa!" Dan masih tertawa lepas pula. Masya Allah. Bagaimana Allah begitu indah menghiasi hatinya ?
Aku jadi ingat kisah Abu Darda dan senyumannya.
Kisah Abu Darda yang Selalu Tersenyum
Suatu hari istri Abu Darda memperhatikan senyuman suaminya, saat dia sedang berbicara. Hingga sang istri pun berkata :
“Janganlah engkau seperti orang tolol dan berakal miring!
Teguran pada salah satu sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wassalam ini, tidak membuatnya naik pitam. Dia hanya menjawab bahwa dia melakukan itu semua karena melihat Rasulullah shalallahu alaihi wassalam melakukan yang demikian.
Senyuman Mengalirkan Energi Kebaikan Yang Sama dengannya
Teman-teman percaya tidak, senyuman itu akan mengalirkan energi kebaikan yang sama ?
Dulu sebelum menikah, suamiku adalah orang yang paling tebar pesona dengan senyumannya. Kebetulan kami kuliah di kampus yang sama dengan jurusan yang berbeda.
Awalnya Aku mengira hanya pada wanita saja. Bagi para wanita yang disenyumin olehnya, ge er dong. Termasuk Aku. Jadi tersipu-sipu gimana gitu. He he. Akan tetapi ternyata senyumannya ke semua orang. Dan ternyata memang bawaan beliau seperti itu.
Beberapa tahun kemudian, pucuk di cinta ulam pun tiba. Ternyata, lelaki itu menjadi jodohku.
Setelah menikah, Aku yang mudah kesal dan terkesan serius ini wajar dong sedikit naik pitam dengan tebar senyumannya dimana-mana. He he. Akan tetapi lama kelamaan Aku memahaminya dengan baik. Beliau menempatkan senyuman tepat pada tempatnya. Adakalanya harus senyum dan adakalanya tidak. Ternyata inilah kunci mengapa dia disukai hampir semua murid-muridnya.
Kebetulan profesinya juga sama denganku. Yakni pengajar. Namun, pengalaman dalam mendidik anak murid itu jauh lebih besar dariku. Sampai suatu ketika Aku pun bertanya.
“Kok nggak marah sih Bang! Jika menasehati mereka saat berbuat kesalahan bahkan diluar nalar. Dan uniknya masih sempat-sempatnya menjaga senyuman di depan mereka?"
Teman-teman tau nggak apa jawabannya?
“Marah itu hanya akan menghabiskan energi dalam tubuh kita. Sehingga kita akan gampang stress dan sakit-sakitan. Enakan disenyumin aja.” Sambil melirik ke arah ku 😍.
Walhasil jadilah saat Aku kesel dengan beliau disenyumin melulu tanpa sepatah kata pun. Awalnya sih seperti berbicara pada sebuah patung. Sampai saat amarahku mereda, Aku capek, diam dan udah deh plong mengeluarkan kata ini dan itu. Beliau tidak menjawab, hanya disenyumin aja. Dan akhirnya Aku pun tersenyum juga. 😁
JADI BENAR KAN SENYUMAN ITU MENGALIRKAN ENERGI KEBAIKAN YANG SAMA DENGANNYA
Jadi ingat lagi kisah Umar bin Khattab yang diam saat diomeli istrinya. Seolah kisah itu sedang kulakoni bersama suami. Hi hi hi.
Kisah Umar bin Khattab yang Diam
Umar bin Khatab adalah sosok Khalifah yang keras terhadap musuhnya. Akan tetapi lemah lembut pada istrinya.
Suatu hari Umar bin Khattab diomeli istrinya. Saat yang sama, Salah seorang sahabat datang kepada Umar bin Khattab untuk menanyakan perihal bagaimana jika istri memarahi suami. Padahal saat itu Umar bin Khattab baru saja dimarahi oleh istri beliau.
Umar bin Khattab tersenyum lalu menjawab, seorang istri sudah memasak, mencuci baju mengasuh dan mendidik anak-anak. Padahal itu adalah kewajibanku. Akan tetapi istriku melakukan hal itu untuk ku, maka Aku diam saja saat diomeli. kata Umar bin Khattab. Masya Allah. 🥰
Kedua kisah tersebut telah cukup membuat diri yang gampang kesal dan tersinggung ini untuk belajar tersenyum. Menariknya, dengan tersenyum pada hal-hal yang membuat kita kesal ternyata mengasyikkan bagi jiwa ini hingga hati sering merasa tenang.
Senyum Itu Adalah Sedekah
Saat uang terasa sulit untuk dikeluarkan pada orang yang membutuhkan sebagai salah satu bentuk dari sedekah, ternyata senyuman adalah hal yang termudah untuk dipraktekkan. Namun sulit untuk dibentuk di bibir kita manakala kita jarang tersenyum pada orang lain. Benarkan? Apalagi kalau kita tipe cewek jutek.
Padahal Rasulullah shalallahu alaihi wasallam selalu menganjurkan tersenyum. Kata beliau saat engkau tersenyum kepada saudaramu, itu adalah sedekah. Demikianlah yang sering diucapkannya pada para sahabat.
Dalam hadist riwayat At- Tirmidzi disebutkan bahwa Aisyah ra. mengatakan,
Putri Kecilku yang Periang
Saat itu tahun 2011, tahun kelahiran anak bungsuku. Dia adalah putri yang sangat periang. Masya Allah. Sangat menyukai orang yang ramah dan selalu tersenyum.
Apapun dialog dengannya harus dengan senyuman. Belum lagi bentuk bahasa cinta dengannya adalah physical touch. Yang artinya ia akan merasa dicintai manakala mendapat sentuhan yang lembut dari kami selaku orangtuanya. Jadi pelukan plus sambil tersenyum adalah hal yang paling disukai olehnya.
Setiap anak jika kita jeli memperhatikan, adalah makhluk Allah yang paling banyak tersenyum. Kadang dia lupa dengan kesalahannya atau lupa dengan kemarahan kita. Mereka juga makhluk Allah yang paling mudah memaafkan orang dewasa. Sehingga sesaat setelah kita memarahinya, sesaat itu pula senyuman di bibirnya kembali merekah.
Menurut statistik, anak-anak itu dapat tersenyum hingga 400 kali setiap hari. Dibandingkan orang dewasa yang tersenyum hanya 20 kali pada hari yang cerah. Alasannya adalah karena orang tua banyak yang dipikirkan daripada anak-anak. Hmm. Pantas saja putri kecilku dan anak-anak seusianya suka tersenyum dan suka diberi senyuman. Masya Allah.
Andai saja setiap orang dewasa memiliki rasa yang sama yakni tetap tenang dan tersenyum terhadap semua beban pikiran yang melingkari kepalanya, mungkin segala beban itu hanyalah sebagian kecil dari beban-beban besar yang dialami oleh Rasulullah shalallahu alaihi wassalam. Namun beliau tetap tersenyum indah.
Mungkin kita bisa mundur ke belakang sedikit. Di masa dakwah Rasulullah. Malaikat pernah menghampirinya untuk mengangkat dan menimpa bukit Uhud pada penduduk Thaif sebagai balasan mereka yang melempari Rasulullah dengan batu kerikil. Sahabat yang melindungi rasul saat itu pun sedih. Namun. Apa yang dijawab oleh Rasulullah shalallahu alaihi pada malaikat saat itu? Dengan tersenyum sambil berdoa, bibir mulia beliau berkata biarkan saja, kelak anak keturunan dari mereka akan menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya.
Berbicara Sambil Tersenyum
Putri Kecilku juga suka menulis di kertas dengan kalimat I love Umi dan I love Abi. Kami yang mendapatkan secarik kertas itu pun tersenyum dan berbunga-bunga karenanya. Sayangnya kertas itu tidak ada di sini saat ku tuliskan artikel ini. Karena Aku sedang berada di luar kota.
Jika berbicara dengannya pun harus dengan kalimat yang menyunggingkan senyuman. Karena kalau tidak, ia merasa bahwa kita marah padanya. Sekarang dia telah menginjak remaja. Dan perlakuan yang sama pun tetap harus terjaga dengannya. Masya Allah.
Seharusnya, setiap anak memang mendapatkan senyuman yang sama. Tentu senyuman yang mereka dapat harus diawali dari kedua orangtuanya. Kelak senyuman itu akan menularkan senyuman bahagia bagi mereka. Bahkan bagi masa depannya. Hingga senyuman pun akan menyebar kebaikan tanpa batas ke anak dan cucu.
Seorang Psikolog Anak dan keluarga, Anna Surti Ariani menyebutkan bahwa, dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Psikolog asal Amerika Serikat, Edward Tronick bahwa senyuman ibu pada bayinya akan memperlihatkan bayi dengan ekspresi bahagia. Jika ibu memperlihatkan wajah datar, maka bayi akan terlihat bingung, mencari perhatian ibunya bahkan gelisah dan menangis beberapa menit.
Anna Surti Ariani juga menambahkan, ketika anak tidak disayang oleh orangtuanya meskipun hanya dengan sebentuk senyuman, maka kepercayaan dirinya akan rendah dan sulit berteman. Efek selanjutnya akan berlanjut pada dunia kerja dan keluarga yang dibangunnya.
Wahh, benar saja, senyuman itu memberi efek kebaikan jangka panjang dan menyebar tanpa batas.
Belajar Tersenyum Buat Siapa Saja
Kadang Aku sedikit berpikir kok bisa dengan kehadiran putri kecilku, merubah sikapku yang selalu dingin dan terkesan serius saat mengajar. Aku tau kritikan itu tertuju padaku dari salah seorang murid di kelas. Awalnya Aku mengira bukankah itu hal yang biasa? Tapi ternyata murid tersebut berkata
"Ibu mengajar seperti mengajarkan anak-anak kuliahan!" katanya sambil tersenyum.
Saat teguran itulah perlahan ku ubah caraku mengajar pada mereka. Pantas saja saat Aku masuk mereka terlihat tegang tanpa senyuman. Belum lagi pelajaran yang ku sampaikan tak begitu sempurna mereka serap. Mereka pun tak begitu akrab denganku. Padahal yang dibutuhkan murid agar semua pelajaran terserap adalah jika kedekatan dengan kita membuat mereka nyaman untuk berdiskusi apa saja.
Wajar saja suamiku menjadi guru favorit bagi mereka. Dan kuncinya adalah mengajar sambil tersenyum dan tidak terkesan kaku. Duh awalnya ujian berat banget sih bagiku. Karena mengingat mereka itu bukan anakku, tapi harus selalu dibawa senyum. Ditambah lagi karakterku yang sedikit serius.
Tapi tenang, semua pasti bisa diubah perlahan-lahan bisikku dalam hati. Dimulai dengan menganggap muridku semua sebagai anakku sendiri. Karena dengan mengganggap mereka sebagai anak, pasti memberikan yang paling nyaman bukan buat mereka? Tentu dengan batasan ketegasan jika mereka berbuat salah.
Saat mereka melanggar aturan, Aku tidak pernah membenci orangnya, tapi hanya perlakuannya saja. Sehingga senyumanku tetap terjaga dong. Meskipun sesekali batin menjerit kalau mereka bersalah. Yang jelas belajar untuk tetap tersenyum itu jauh lebih baik dari pada senyum yang serius. Agar apa? Agar yang terkesan pada diri mereka adalah senyuman kita. Sehingga senyuman mampu menebar kebaikan tanpa batas. Kelak mereka pun menularkan hal yang sama pada generasi selanjutnya. Jadi tak ada lagi memori guru galak. 🤭
Tersenyum Mengubah Diri dalam Bersikap
Tersenyum telah mengubah diriku dalam bersikap yang baik pada siapa saja. Menahan kesal padahal harus ditumpahkan saat itu juga, membuat diri tak terlihat bermasalah di mata orang lain akibat senyuman selalu tersungging. Bahkan mampu membuat diri kita terlihat lebih muda dari usia sebenarnya 😱
Saat mudik ke Aceh idul Fitri lalu, Aku sempat bertemu dengan tetangga sebelah rumah orangtuaku. Sang ibu adalah orang yang ramah dan periang. Beliau kebetulan sedang silaturahmi pada orang tuaku. Saat berjabat tangan denganku beliau berkata
"Wahh wajah kamu awet aja kayak dulu!"
Aku yang mendengar kalimat itu tersipu-sipu. Dan saat beliau pergi Aku pun langsung ke cermin dan memandang wajahku yang telah beranjak ke usia 47 tahun sambil tersenyum. Masya Allah. Begini ternyata wajah seseorang yang tersenyum akan terlihat awet muda. Padahal jika senyuman itu ku kembalikan pada posisi cemberut, terkesan sedikit menakutkan. Hingga cermin itu pun agak membenciku karenanya.
Jadi jangan pernah khawatir dengan senyuman kita pada orang lain. Karena memang akan membuat diri mereka merasa nyaman dan nilai plusnya kita terlihat awet muda.
Ada banyak manfaat senyuman lainnya bagi diri kita dan orang disekitar kita.
Senyuman Itu Menyehatkan dan Memberi Sedekah pada Otak
Senyuman mampu menyembunyikan kesedihan yang kita alami. Dalam sebuah penelitian Universitas Harvard, bahwa orang-orang yang berpura-pura tersenyum akan mengalami peningkatan suasana hati secara langsung.
Bahkan para ilmuwan menemukan bahwa dengan tersenyum, akan menciptakan lingkaran umpan balik kebahagiaan di otak kita. Membantu mengurangi stres dan menurunkan tekanan darah.
Wajar saja saat kita tersenyum, hormon endorfin di otak akan dilepaskan sehingga menyebabkan relaksasi dan menurunkan stres. Pada saat yang sama, akibat tersenyum, sirkulasi aliran energi meningkat sehingga akan menurunkan tekanan darah kita.
Ibu Elly Risman, Psikolog sekaligus founder IG@rumahkeluargarisman menambahkan bahwa senyuman adalah salah satu bentuk sedekah ke otak kita. Karena setiap kali kita tersenyum, maka tubuh melepaskan endorfin yang meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.
Jadi, dengan senyuman kita tidak hanya membuat orang lain bahagia, akan tetapi juga memberi dampak bagi kesehatan fisik dan mental kita. Tentu kebaikan akan menyebar tanpa batas.
Senyuman itu Menciptakan Kebahagiaan pada Otak
Ada 43 otot yang terlibat dalam cemberut dan 17 otot dalam senyuman. Otot besar yang terlibat dalam senyuman ini sangat penting dalam menciptakan senyum yang sempurna. Sehingga tersenyum membutuhkan usaha yang jauh lebih besar daripada cemberut.
Otot yang digunakan dalam tersenyum adalah otot Zygomaticus Major. Otot ini dikenal dengan otot tersenyum. Otot ini bekerja sama dengan 43 otot wajah lainnya untuk menghasilkan berbagai macam jenis senyuman.
Para peneliti telah membuktikan bahwa, melatih otot Zygomaticus Majodan dan otot Obricularis Oris secara sengaja dapat membuat kita merasa lebih baik. Bagaimanakah caranya? Yakni dengan memegang pensil dengan gigi atau lebih tepatnya adalah tersenyum. 🥰
Jadi tersenyum adalah kegiatan yang tidak membutuhkan pemikiran untuk melakukannya. Dia hanya butuh kemauan untuk menggerakkan bibir kita hingga mampu memberi kebaikan menyebar tanpa batas. Untuk diri kita dan untuk orang di sekitar kita.
Apakah masih belum mau tersenyum? Atau memendam senyuman hingga akan memberikan pada orang tertentu saja? Mau sampai kapan? Apa tidak takut otot yang terbentuk pada wajah kita adalah otot cemberut? Sehingga orang-orang akan memandang kita adalah orang yang tidak ramah.
Jangan mau kalah dong dengan salah satu lembaga filantropi Islam yang bernama Dompet Dhuafa. Yakni sebuah lembaga Islam yang bergerak dalam bidang kemanusiaan untuk pemberdayaan umat khususnya kaum dhuafa yang diawali dengan SENYUMAN.
Apalagi Lembaga ini baru saja merayakan ulang tahun Dompet Dhuafa 31 tahun pada 2 juli 2024 lalu. Ditambah lagi, acara tersebut mengusung tema "A smiling foundation" yakni belajar melayani dengan senyuman.
Bapak Parni Hadi selaku Inisiator dan Ketua Dewan Pembina menyampaikan kalimat-kalimat berulang bahwa "Senyum adalah kunci" pada para insan dompet dhuafa. Kemudian setiap interaksi insan dompet dhuafa dengan siapa pun harus tampil dalam keramahtamahan yang dibuktikan melalui senyuman kepada para mustahik, muzaki, stakeholder, mitra dan lainnya.
Sepertinya hatiku mulai jatuh hati untuk menyalurkan sebagian hartaku pada mereka. Melihat cara interaksi mereka dengan kita. Kebayang kan ya jika kita ingin memberi sumbangan, eh karyawannya cemberut atau tidak ramah dalam pelayanan. Bisa-bisa batal deh transaksinya. Padahal jika mau berpikir panjang, senyuman dan pelayanan ramah itu bisa menjadi patokan kita saat menawarkan pada orang lain juga. Jadi benarkan senyuman itu adalah kebaikan yang menyebar tanpa batas.
Pengelolaan Dana di Dompet Dhuafa dengan Sigap dan Cepat
Pemberdayaan yang dilakukan oleh dompet dhuafa adalah melalui pengelolaan dana ZISWAF (zakat, infak, sedekah dan wakaf) secara modern dan amanah. Baik itu perorangan, kelompok, perusahaan atau lembaga.
Layanan yang berupa, donasi, zakat, sedekah, wakaf dan kurban ini akan mendarat pada orang yang tepat melalui pelayanan aplikasi dompet dhuafa. Mengapa melalui aplikasi? Karena di zaman yang perkembangan teknologi begitu cepat mendorong dompet dhuafa juga bergerak dengan sigap dan cepat. Sehingga kemudahan dalam Berdonasi terus dilakukan terutama di Indonesia.
Apalagi seperti kita ketahui bersama, bahwa Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara paling dermawan di dunia menurut Charities Aid Foundation (CAF) World Giving Index 2021. Wahhh 😍.
Jadi sangat diharapkan dengan kehadiran digital dompet dhuafa ini bisa mempermudah dalam keberagaman donasi dan tentu transaksi yang dijamin aman.
Untuk donasi, dompet dhuafa menampilkannya dalam bentuk Champaign. Ada 113 Champaign donasi yang bisa kita pilih. Kita tinggal klik https://digital.dompetdhuafa.org/donasi.
Pada bagian zakat, ada zakat maal, fitrah dan fidyah. Zakat tersebut dapat kita bayar langsung dengan mengklik https://digital.dompetdhuafa.org/zakat/penghasilan.
Untuk sedekah, bisa dilakukan dengan uang sejumlah minimal 10.000. Jadi cukup dengan meng-klik https://digital.dompetdhuafa.org/sedekah. Jika ingin berbagi bersama dompet dhuafa.
Dompet dhuafa juga melayani seputar kurban dengan tujuan membentang kebaikan kurban hingga pelosok Indonesia maupun dunia. Kita cukup klik https://digital.dompetdhuafa.org/kurban untuk melaksanakan niat berbagi kurban dengan mereka yang membutuhkan.
Lima Pilar Program yang Berjalan Secara Modern
Dompet dhuafa yang berdiri pada tahun 1993 ini mengedepankan pada lima pilar program utama yang bertujuan untuk membasmi kemiskinan. Yakni Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi, Sosial serta dakwah dan budaya.
Mengapa harus melalui dompet dhuafa? Bukankah masih banyak lembaga yang bisa menyalurkan dana kemanusiaan?
Ada lima hal mengapa kita harus memilih Dompet Dhuafa sebagai pengelola dana ZISWAF.
1. Akta Pendiriannya Sah Secara Hukum
Dompet dhuafa bukanlah lembaga yang asal berdiri saja. Akan tetapi lembaga ini memiliki akta pendirian yang sah secara hukum. Hal ini terbukti dengan catatan akta no 41 tanggal 14 September 1994 di hadapan notaris H. Abi Yusuf, S. H, yang diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No 163/A.YAY.HKM/1996/PNJAKSEL
2. Jangkauannya Luas
Dompet dhuafa tidak hanya menyentuh masyarakat kaum dhuafa yang ada di dalam negeri saja. Akan tetapi luar negeri pun ikut merasakan dampaknya. Salah satunya Palestina.
Mungkin saat teman-teman menonton berita tentang Palestina sebelum ramadhan kemarin melihat mobil ambulance yang bertuliskan dompet dhuafa. Ada beberapa tempat di sisi jalan mobil ambulance itu nangkring memberi bantuan pada negara yang mengalami genosida tersebut. Belum lagi bantuan-bantuan lain yang disponsori oleh dompet dhuafa.
Hal ini membuktikan bahwa dompet dhuafa telah mengglobal kiprahnya, meskipun pada akhirnya mobil tersebut dirudal.
Kemudian, ada lima kantor layanan yang dimiliki oleh dompet dhuafa yakni 25 cabang dalam negeri dari Sabang sampai Merauke dan lima cabang luar negeri.
Pelayanan ini dilakukan untuk mengatasi masalah di setiap sudut negeri yang ada di Indonesia. Karena sekali lagi dompet dhuafa tidak bisa bekerja sendirian. Harus ada kolaborasi antar sesama di setiap tempat baik dalam negeri maupun luar negeri.
3. Program Pemberdayaannya Bergerak di Berbagai Bidang
Demi memberdayakan antar sesama, dompet dhuafa menghadirkan program-program kebaikan yang terus-menerus berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Kelima program kebaikan ini, yakni kesehatan, Pendidikan, Ekonomi, Sosial serta dakwah dan budaya didanai oleh ZISWAF yang ada di dompet dhuafa.
Jadi, kita nggak bakalan bingung lagi nih, karena dana yang kita salurkan sangat variatif.
4. Tata Kelolanya Sesuai Syariat
Saat kita telah menyalurkan dana melalui dompet dhuafa, mereka akan mengirim email bukti kwitansi pembayaran yang telah kita lakukan. Laporan ini adalah laporan tahunan dari pajak penghasilan. Nah, ini nih yang harus jelas buat kita. Biar tidak ada prasangka.
Jangan khawatir, menurut temanku yang telah berkecimpung di sana, laporan pengelolaan dana tiap tahun bisa kita download.
5. Kemudahan dalam Berdonasi
Perkembangan zaman yang begitu pesat dalam bidang komunikasi, memotivasi dompet dhuafa untuk terus menghadirkan cara berdonasi dengan mudah. Salah satunya adalah melalui aplikasi digital dompet dhuafa. Seperti yang telah disebutkan di atas.
Aplikasi ini akan menyadarkan target lebih luas sehingga mereka tak terkendala dengan waktu akses berdonasi. Karena memang aksesnya online selama 24 jam.
Beruntunglah kita tanpa harus capek-capek ke kantornya langsung. Jangan khawatir saat pelayanan online. Mereka secara cepat dan sigap melayani kita dengan baik.
Dompet Dhuafa dipercaya Lebih dari 200 Perusahaan
Selama lebih dari 30 tahun, dompet Dhuafa telah hadir bersama lebih dari 200 perusahaan, organisasi internasional dan stakeholders lainnya dalam melakukan pelaksanaan program Corporate Social Responsibility, Cause Related Marketing, pemberdayaan masyarakat maupun program kemitraan lainnya yang berdampak bagi masyarakat.
Hal ini menjadi bukti bahwa dompet dhuafa bukanlah lembaga yang ditakuti, akan tetapi lembaga yang siap menerima kerja sama sesuai dengan visi misi mereka. Yakni terwujudnya masyarakat adil dan makmur. Untuk lebih lengkapnya, kita bisa klik link berikut https://www.dompetdhuafa.org/
Atau, Alamat lengkap dompet dhuafa bisa dikunjungi sebagai berikut:
Philanthropy Building Jl. Warung Jati Barat No.14 Jakarta Selatan 12540, Indonesia
(021) 508 66860 (Call Center)
08111544488 (Whatsapp)
customercare@dompetdhuafa.org
Aku rasa data dan fakta di atas menjadi acuan utamaku untuk segera beralih ke dompet dhuafa dalam hal berdonasi.
Apalagi tersenyum dalam berjumpa atau pelayanan yang dilakukan oleh dompet dhuafa sebagai simbol untuk bergerak di setiap keadaan menjadi faktor utama. Karena memiliki energi yang sama denganku. Yakni tetap tersenyum di setiap keadaan.
Tersenyum bukan saja baik bagi pengobatan diri, akan tetapi juga mengobati para diri yang terluka saat kita mengulurkan bantuan di waktu yang tepat pada mereka. Kelak suatu saat senyum itu akan menyebar tanpa batas. Itulah sepenggal pengalamanku dalam hal tersenyum dan orang-orang yang sangat mudah untuk tersenyum.
Biarkan mereka mengingat diri kita dengan senyum indah yang membekas di pikiran dan asa. Setidaknya senyuman itu telah menjadi warisan yang terus menurun dari Baginda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Sang suri tauladan yang sangat berakhlak mulia di setiap keadaan.
Senyuman A smiling foundation bukanlah sekedar rangkaian kosa kata yang tidak memiliki makna luas. A smiling foundation melukiskan perjalanan dompet dhuafa 31 tahun lamanya dalam belajar melayani masyarakat.
Tetap semangat, maju dengan cepat dan pesat dan teruslah berkiprah dalam berdonasi melalui ZISWAF demi kesejahteraan masyarakat nasional dan internasional. Kami yakin senyumanmu akan terus menyebar tanpa batas menuju Indonesia Emas 2045.
Senyuman kita akan menutupi masalah kita sehingga hati merasa lega dan bahagia. Hingga orang lain pun akan tertipu karenanya. Tersenyumlah, karena tersenyum akan menyebarkan kebaikan tanpa batas.
"Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog 31 Tahun Dompet Dhuafa Melayani Masyarakat "
Sumber Referensi
https://www.i-smile-dental.com.au/blog/facts-about-smiling-that-you-wont-believe/
https://www.mtstateoms.com/p/BLOG-87986-2021.10.25-Statistics-and-Fun-Facts-About-Smiling-p.asp?C=1709
https://www.edutopia.org/article/welcoming-students-smile?redirectUrl=
https://edukasi.kompas.com/read/2022/11/22/093954971/5-jenis-love-language-anak-orangtua-harus-tahu?page=all
https://aboutislam.net/reading-islam/about-muhammad/genuine-power-smile/
https://bali.tribunnews.com/amp/2019/05/25/luar-biasa-begini-dampak-senyum-orangtua-pada-anak-banyak-cemberut-anda-pasti-menyesal?page=2
https://amboyortho.com/what-muscle-is-used-in-smiling/
No comments
Terima kasih atas kunjungannya. Silahkan tinggalkan pesan atau saran seputar tema pembahasan :).