Menulis dengan Mudah dan Nyaman dengan Laptop ASUS AI Vivobook S 14 OLED (S5406)

Posted on July, 2024 by Ana Susan

“Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa dan suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana"

(Seno Gumira Ajidarma)

Menulis adalah kegiatan yang paling Aku sukai. Membaca buku-buku dari berbagai genre sehingga membuat tangki di kepalaku penuh karenanya.

Dulu era tahun 90-an buku-buku di perpustakaan menjadi sumber utama dalam memenuhi referensi proposal penelitianku. Baik itu perpustakaan daerah maupun perpustakaan kampus.

Spot yang paling kusukai adalah bagian science. Karena memang jurusanku adalah kimia. Kadang jika telah sampai di bagian yang khusus rak buku science, ada lebih dari lima kumpulan buku di atas meja untuk dibaca. 

Belum lagi bukunya dengan ketebalan hingga 400 halaman lebih dan bahasa inggris pula. Jadi mau tidak mau, kamus bahasa inggris harus standby di sakuku. Yah, maklumlah bahasa inggris ku tak seberapa seperti bule-bule. He he

Tapi, meskipun begitu Aku nggak pernah menyerah dong. Semakin kita mengetahui isi buku yang berbahasa inggris itu semakin takjub karena isinya lebih lengkap dari terjemahan bukunya.

Tak cukup sampai disitu, saat referensi belum full, kata pembimbing harus ditambah jurnal luar negeri. Nah, kalau situasi seperti ini Aku mengandalkan mbah google sebagai referensi. Jadi mau nggak mau harus sabar antri dari satu rental ke rental yang lain. Uang saku yang diberikan mama harus bisa di manage dengan baik, agar bisa dipakai untuk semua keperluan kuliah.

Perjuangan meraih sejumlah referensi yang valid terus kulakukan hingga harus mengecek ke perpustakaan kampus lainnya apakah penelitianku telah dilakukan oleh orang lain atau tidak.

Jika dipikir-pikir sekarang, durasi perjalanan mencari referensi saat itu sungguh sangattttt panjang dan melelahkan. Tapi jujur itu sangat mengasyikkan bagiku. Karena ada lelah, suka dan duka di sana hingga aku bisa meraih sarjana dengan baik. 

Tak cukup sampai di situ. Rasa penasaran berjibaku dengan buku berlanjut ke jenjang Pascasarjana. Sekali lagi, kesukaanku pada buku semakin menjadi-jadi. Apalagi tantangan kuliah Pascasarjana lebih ekstrim. Dalam seminggu harus menyelesaikan laporan sebanyak empat macam laporan dengan sumber bahasa inggris (wajib) dan berjumlah 30 halaman lebih. 

Kebayang harus menyelesaikannya seperti apa bukan? Yah, saat itu Aku masih belum memiliki komputer, apabila laptop. Untuk mengetik skripsi saja harus ke rental pagi-pagi banget agar tidak diisi oleh orang lain di bagian komputer yang paling membuatku nyaman. Satu jam menghabiskan 5000 saat itu. 

Waktu kuliah Pascasarjana juga, Aku belum punya yang namanya laptop. Jadi untuk mengetik harus menunggu kakak kelas yang satu kontrakan denganku. Karena memang komputer tersebut miliknya. Jadi mau nggak mau ku tulis dengan tangan dulu baru nanti saat di depan komputer tidak banyak membawa buku ini dan itu. Plus biar cepat juga selesainya, karena kan komputernya punya orang. 

Jadi pindah dari satu komputer ke komputer lain dan dari satu laptop ke laptop lain yang semuanya bukan milikku, adalah sebuah pemandangan yang biasa.

Baru memasuki tahun penulisan tesis, aku pun bisa membeli seperangkat komputer second yang bisa digunakan sendiri. Itu Masya Allah udah bersyukur banget, karena nggak harus antri dan menahan malu lagi.

Sekarang teknologi terus berkembang pesat. Berbagai jenis komputer, tablet, laptop dan smartphone muncul dengan berbagai fitur yang menggiurkan. Apalagi mereka mengalami inovasi terus menerus. Apalagi sekarang lagi ngetrend dengan adanya ChatGPT (Chat Generative Pre-trained Transformer). Yakni, model bahasa alami yang dikembangkan oleh OpenAI. Tujuannya adalah untuk menghasilkan teks yang responsif dan menjawab pertanyaan pengguna. Jadi kita tanya apa saja ke dia pasti tau semua. Seolah dia itu asisten pribadi kita.😍

Awalnya Aku merasa terpukul banget dengan kehadiran ChatGPT atau AI (Artificial intelligence) ini. Kok bisa tidak di zamanku. Kan Aku nggak harus capek-capek dari perpustakaan satu ke perpustakaan lainnya. Nggak harus capek-capek ke rental demi mengulik hal yang belum ku ketahui pada mbah google. Terlalu enak rasanya, karena nggak harus berpanas-panasan di luar ruangan. Cukup search di aplikasi ChatGPT, Aku telah menemukan ribuan referensi. Tentu dengan keyword yang tepat.

Tapi ya sudahlah. Semua ada masanya, semua ada perjuangan masing-masing. Yang jelas kehadiran ChatGPT atau AI sekarang telah membuatku banyak banget terbantu dalam hal menulis. Meskipun saat ini menulisnya masih di smartphone. 

Antara Smartphone dan Laptop

Perjuangan menulis di smartphone berbeda dengan di laptop. Yah, mungkin teman-teman paham karena smartphone ukuran layarnya lebih kecil saat kita menulis. Belum lagi buka layar satu ke layar yang lain hingga jika sudah kebanyakan layar sesekali ngelag. 

Terkadang Aku meminjam laptop suami, namun terbatas. Bukan berarti beliau pelit dong. Kebutuhan laptop baginya lebih dari pada Aku. Karena harus menyelesaikan desain-desain dari beberapa klien luar negerinya. Namun begitu menulis di laptop itu adalah impian ternyaman bagiku dalam berselancar di dunia menulis. Apalagi sekarang Aku pun berjibaku di dunia ilustrasi. Mau nggak mau membutuhkan laptop yang mumpuni untuk bisa melakukan kedua hal tersebut.

Tapi eh tapi ada lagi deng. Beberapa bulan lalu ada yang mengajakku mengisi kelas menulis dan ilustrasi. Namun, karena keterbatasan hanya memakai smartphone maka bahannya ku rekam dan edit di aplikasi CapCut dan terakhir dishare di akun YouTube ku.

Kepingin banget, nge zoom menggunakan laptop yang bisa sharing ilmu yang Aku miliki.  Siapa tahu bermanfaat bagi orang lain. Karena memang berbicara dengan kontak langsung meskipun di dunia maya plus melihat wajah pencari ilmu itu sesuatu yang amazing menurutku. Mereka harus mendapatkan ilmu yang nyaman dan layak. Hingga mereka puas bertanya-tanya langsung pada narasumbernya.

😍.

Untuk memenuhi kebutuhanku pada menulis, ilustrasi dan kelas yang ku ampu tentu ada satu laptop yang keren banget. Mengapa Aku bilang keren, karena laptop ini adalah laptop yang ku impikan sejak perjuangan menulis proposal penelitian, skripsi dan tesis dulu. Yah laptop mudah dan nyaman itu adalah Laptop ASUS AI Vivobook S 14 OLED (S5406)

Dari namanya saja sudah membuatku cemburu lagi. Cemburu karena dia belum hadir di masa kuliahku dulu. Tapi yang jelas dia hadir saat sekarang. And I am Happy. 😍

Apa itu Laptop Asus AI?

Wuihh kerenn, berarti waktuku bisa lebih lowong dong karena laptop berbasis AI mempermudah kerjaan menulis. Jadi durasi memasak, mengasuh anak, dan lainnya bisa lebih lama. Masya Allah. 

Aku yakin laptop ASUS berbasis AI ini bisa mempermudah menulisku. Apalagi jika ditambah membuat ilustrasi plus menghandle kelas yang ku ampu. 

Vivobook S 14 OLED (S5406) adalah bagian dari laptop ASUS AI. Yuk kita kenalan lebih jauh tentang laptop ASUS AI Vivobook S 14 OLED (S5406) biar tambah cinta menulisnya.

Siapa sih Laptop ASUS AI Vivobook S 14 OLED (S5406)? 

Lantas bagaimana kita bisa mengetahui bahwa laptop Asus AI kita adalah laptop ASUS AI yang sesungguhnya?

Ternyata laptop Asus AI Vivobook S 14 OLED (S5406) dilengkapi dengan tombol AI.

Laptop ASUS AI Vivobook S 14 OLED (S5406) dengan fitur AI dan dukungan Copilot ini, bertugas sebagai asisten cerdas yang berbasis AI untuk membantu jawaban dari pertanyaan kita. Dengan begitu kita nggak harus capek-capek lagi membaca buku di perpustakaan. Walaupun menurutku membaca buku secara fisik itu lebih menyenangkan. Namun, kehadiran fitur AI ini memudahkan dan mempercepat Aku dalam mencari referensi menulis. Coba tanya apa saja ke dia. Dia tau jawabannya 😍

Jadi saat kita mencari sesuatu dengan keyword yang tepat, maka setelah menekan tombol tersebut, maka hasil yang kita butuhkan muncul seketika di sebelah kanan layar. Jadi nggak harus capek lagi ke perpustakaan, berpanas-panasan plus menghabiskan banyak uang seperti Aku dulu.

Satu tombol mampu mengetahui seisi dunia 

Eits tunggu dulu, ASUS AI Vivobook S 14 OLED (S5406) ini tidak hanya dilengkapi Windows 11 asli, akan tetapi ada genuine Microsoft Office Home & student 2021 untuk mendukung aktivitas kita sepanjang hari. Jadi saat kerjaan menulisku menumpuk, laptop Asus dengan Windows 11 siap membantuku dalam menyelesaikannya. Sehingga tentu kinerjaku akan semakin baik pula. Mudah plus nyaman. Hmm

Dengan menggunakan Windows 11 pada laptop ASUS AI Vivobook S 14 OLED  (S5406), selain tersedia Copilot AI, ada juga aplikasi Paint untuk membantu mengedit foto layaknya videografer dan menciptakan seni seperti layaknya visioner. Kemudian ada juga snipping tools untuk menscreenshoot capture dan recorder yang dapat dibagikan pada orang lain. Ada juga aplikasi Photo untuk mengedit foto agar terlihat bagus dan Clipchamp untuk menyatukan cerita dan adegan.

Masih ada lagi? Oh tentu dong! Biar nggak makin cemburu saat menggunakan. Karena memang seMUDAH dan seNYAMAN yang kita inginkan. 

Ketebalan dan Berat yang Menggoda

Kebayang nggak sih kalau kita punya perangkat laptop yang ringan dan tipis itu bikin greget banget deh.

Kalau buat ku iyaaa banget. Mengapa? Soalnya jika dibandingkan seperangkat komputer yang berada di sudut ruanganku saat itu, yang berat, nggak bisa dibawa ke mana-mana. Sewaktu mengisi seminar pun harus meminjam laptop teman dulu. Duh bikin hati ini gimana gitu ya.

Akan tetapi, laptop ASUS AI Vivobook S 14 OLED (S5406) hadir dengan laptop slim and light. Ketebalannya hanya 13.9 mm dan beratnya cuma 1.3 kg doang. Kayak kita beli gula pasir yang beratnya 1 kg lebih. Trus kita tenteng ke rumah dari warung. Ringan banget kan? Ck ck ck. Atau kayak kita membawa folder map yang beratnya 1.3 kg. 😱

Kalau ada di depan mata saja sudah kupeluk - peluk nih laptop. Soalnya mendukung banget buat emak seperti aku dengan postur tubuh yang tidak terlalu tinggi, harus membawa laptop ke mana-mana plus printilan lainnya. 

Ketahanan Baterai yang Super

Ini juga alasanku tertarik pada laptop Asus AI Vivobook S 14 OLED (S5406) ini. Yah ketahanan baterainya yang super duper lama. Yakni 16 jam atau 75 Wh. Pengisian baterainya juga cepat sehingga Aku dapat kembali menulis dan melakukan beberapa hal lainnya. Wow!

Kalau dipikir-pikir lama juga baterainya bertahan. Apalagi jika saat menulis, tulisan kita sedang  mengalir tanpa jeda. Jika baterainya habis dan lupa membawa charger atau lupa colokin charger, bisa-bisa tulisan yang tertunda tadi ditulis lagi pasti memiliki ruh tulisan yang berbeda. Benarkan? Apalagi kalau lupa di save. Duh, itu kayak kejadianku di masa silam. Tiba-tiba mati lampu di tempat rental komputer. Belum di save dan harus diketik ulang berlembar-lembar banyaknya. Apalagi pas ditulis ulang kalimatnya sudah beda lagi. Ha ha ha. Cung para penulis.

Atau lagi asyik-asyik mengisi kelas online, Tiba-tiba baterai habis dan colokan jauh kayaknya nggak keren banget deh. Atau chargernya dicolokin melulu karena baterainya telah soak. Rempong banget kayaknya ya.

Jadi menurutku dengan ketahanan baterai selama 16 jam ini udah mumpuni banget buat Aku yang sering menulis di manapun berada. Cieee. Dan melakukan aktivitas lainnya yang harus menggunakan laptop.

Sepertinya, laptop ini juga teman yang sempurna untuk kehidupan modern. Kok bisa ya? Yuk kita ulik lebih dalam lagi. 

"Unleash AI Performance"

Pada tanggal 27 Juni 2024 lalu ASUS resmi memperkenalkan Vivobook S 14 OLED sebagai laptop ASUS AI yang paling ringkas dan powerfull di Jakarta. 

Acara perkenalan ini bertema "Unleash the Power of AI" yang artinya memaksimalkan performa AI. 

Vivobook S 14 OLED merupakan simbol inovasi terkini ASUS dalam gabungan kecanggihan teknologi ke dalam desain yang ringkas dan elegan. Laptop ini juga bukan alat, akan tetapi juga bagian dari gaya hidup modern, ujar Jimmy Lin, ASUS Southeast Asia Regional Director.

Desain Minimalis dan Efisien 

Laptop ASUS AI Vivobook S 14 OLED (S5406) sengaja didesain sangat minimalis dan efisien. Dia hadir dengan pilihan prosesor Intel® Core™ Ultra 7 serta AMD Ryzen™7  dengan performa yang luar biasa. Prosesor ini adalah generasi terbaru yang memiliki TDP (Thermal Design Power) hingga 50 Watt. Dengan kekuatan ini Aku rasa cukup untuk menjadikan laptop ini dibebani dengan kerja yang cukup ekstra.

Apalagi prosesornya dikombinasikan dengan NPU (Neural Processing Unit) yang terintegrasi. Jadi mampu menyempurnakan setiap tulisan dengan membuka banyak aplikasi secara simultan. Atau sekedar melakukan ilustrasi plus kelas zoom yang Aku lakukan.  Satu lagi, karena perangkat lunak ini juga bersumber daya tinggi tanpa lag.

Dengan mode kecepatan penuh inilah kita dapat meningkatkan kinerja CPU hingga 50 W TDP4 dan memanfaatkan teknologi CPU Intel untuk meningkatkan bingkai dalam situasi yang menuntut. Semuanya disesuaikan dengan kebutuhan kita loh. Duh enak banget kan?

Pilihan Warnanya Cukup Modern dan Premium 

ASUS Vivobook S 14 OLED (S5406) terdiri atas dua warna modern yakni hitam netral dan biru mist. Kedua warna ini mencerminkan selera premium bukan? Karena desainnya memang benar-benar elegan dan rapi. meruncing dan bisa dibuka hingga 180°. Jadi Aku nggak khawatir jika anakku menarik laptop dan membukanya hingga 180°.