Allah Butuh Hatimu Yang Baru. Masihkah Perlu Baju Baru?


Allah Butuh Hatimu Yang Baru. Masihkah Perlu 
Baju Baru?
Posted by ana_susan I May 29, 2019


pixabay.com


Baju lebaran adalah pakaian yang baru dibelikan dan dikenakan saat lebaran tiba atau pada moment tertentu. Tradisi membeli baju lebaran ini sudah mendarah daging di diri kita masing-masing. Saat kita kecil, ibu dan ayah kita pasti menyiapkan baju lebaran 2-3 pasang untuk dipakaikan kepada kita.

Kadang sesekali kita suka pamer tuh sama saudara dari sebelah ayah maupun ibu. Apalagi jika berkedekatan rumah. Sering kita mendengar dialog, kamu sudah punya baju baru berapa pasang? Kalau aku banyaklah. Ha ha ha. Sombongnya.

Masa Kecil Memiliki Baju Baru
Mengingat masa-masa kecil dengan baju baru adalah suatu hal yang menyenangkan. Apalagi baju baru yang dibelikan oleh ayah dan ibu kita kita kenakan saat salat idul fitri tiba. Pakaiannya masih bau wangi pabrik. Kadang belum dicuci dulu biar kelihatan ori barunya.

Tidak itu saja. Saat kita kenakan kadang timbul rasa bangga pada diri kita. Nih lihat aku punya baju baru. Kamu mana? Baju barunya jelek pula. Dan masih banyak rasa ujub yang tanpa kita sadari itu telah kita lakukan saat kecil.

Masa-masa memiliki baju baru itu  terus melekat hingga aku kuliah. Entah mengapa kalau lebaran itu harus pakai baju baru? Aku juga tidak mengerti. Mungkin karena moment setelah puasa adalah moment membersihkan diri dan menjadi diri yang baru trus pakai baju baru kali ya? Hmmm.

Pasca Menikah Memiliki Baju Baru
Sejak menikah tradisi membeli baju baru itu mulai surut. Entah mengapa, aku juga tidak mengerti. Apa mungkin saat itu aku sibuk kuliah dan tidak memikirkan baju baru saat lebaran. Demikian juga suamiku. Kami tipe pasangan yang tidak memperdulikan yang namanya baju baru lagi.
Dulu mungkin kedua orang tua kami memberikannya pada kami untuk membahagiakan kami karena telah berhasil puasa penuh. Namun sekarang setelah menikah, baju baru itu terlihat biasa-biasa saja.

Kapan Dong Punya Baju Baru
Kapan mau beli baju baru? Menurutku, membeli baju baru tidak harus pas lebaran tiba. Aku beranggapan seperti itu untuk menghindari terlalu mencoloknya anata kita dan orang-orang yang tidak punya. Kasihan kan ya, disaat kita hampir semuanya pakai baju baru, nah tetangga kita yang kurang mampu melihatnya pakai baju biasa.

Padahal Rasulullah yang menjadi tauladan kita, orangnya sederhana. Kalaupun ada hadist yang mengatakan pakailah pakaian terbaik saat salat idul fitri. Bukan berarti harus memiliki pakaian atau baju baru. Akan tetapi baju yang pantas dipakai saat lebaran. Pantas di sini adalah baju yang tepat dipakai untuk salat seperti baju koko. Atau saat silaturahim pakai baju kemeja. Kan tidak mungkin kita salat memakai pakaian stelan traning or jogging. Right? Atau mau silaturahim pakai baju tidur. Oh nooo.

Untuk menghindari hal-hal yang mengharuskan kita untuk membeli baju baru saat lebaran, ada beberapa tips agar kita bisa membeli baju baru pada saat yang tepat.

1.Sedekahkan Satu Baju Lama Sebelum Baju Baru
Aku memiliki prinsip bahwa jika aku ingin membeli baju baru, baju yang lama harus aku sumbangkan ke orang yang membutuhkan. Tentunya baju tersebut masih layak pakai.

Ternyata prinsip ini sangat didukung oleh metode KONMURI. Kalian tahu metode apa ini? yah, metode merapikan dan menyeleksi baju ala Jepang. Dimana, ada beberapa metode di dalamnya yang bisa kalian terapkan di rumah.

Tujuannya adalah agar barang-barang yang ada di dalam rumah kita adalah barang yang bersifat penting dan dibutuhkan. Satu lagi barang di rumah kita tidak menumpuk sebagai gudang. Kalian bisa baca bukunya ya. Isi nya bagusss banget.

2. Beli Baju Baru di Hari Lain
Untuk menghindari tradisi saat lebaran harus memakai baju baru, kita bisa membeli baju baru di hari yang lain. Malukah jika saat lebaran baju barunya sudah basi? Oh tidak. Menurutku itu hal yang biasa saja.

Banyak keuntungan yang di dapat, selain kita menghindari membludaknya para pembeli di mall-mall dan pasar, juga kita menfokuskan diri di sepuluh terakhir Ramadan. Jadi dapat dua-duanya kan?

3. Hapus Image Tradisi Baju Baru
Untuk menghapus kebiasaan yang telah mendarah daging sangatlah sulit. Namun bagi kita yang ingin benar-benar mau merubahnya sangatlah gampang. Kalian tahu caranya?

“Tanamkan pada diri, lebaran tidak mesti ada baju baru. Tanamkan dalam diri Allah itu tidak butuh baju barumu, sepatu barumu, atau apapaun barang yang baru. Tapi yang dibutuhkan oleh Allah saat lebaran adalah hatimu yang baru”.

Yah, hati yang baru, hati yang suci, hati yang bersih. Apakah ada pada diri kita di saat lebaran tiba? Atau jangan-jangan kita menjadi bertambah lalai dan tergoda dengan glamornya dunia. Allah saja menunggu hati kita yang bersih dan baru. Mengapa kita tidak memberikan hati baru kita kepadaNya. Apakah belum cukup karunia yang dia berikan pada kita melalui nikmatnya berpuasa sebulan penuh?

Yuk, mari sama-sama kita perbaiki diri, jangan pernah beranggapan lebaran itu harus ada baju baru, tapi mulai sekarang milikilah hatimu yang baru untuk dipersembahkan pada Allah swt. Wallahualam.

#Day 24
#30HariKebaikanBPN

2 comments

Terima kasih atas kunjungannya. Silahkan tinggalkan pesan atau saran seputar tema pembahasan :).