Raja Ampat, Destinasi Wisata Hijau Papua Barat Terbaik Dunia

Raja Ampat, Destinasi Wisata Hijau Papua Barat Terbaik Dunia
Posted by ana_susan, 30 Maret 2020




Foto: pngimage.net




“Raja Ampat adalah segenggam surga jatuh ke bumi
(Ustadz Abdul Somad).”


Semua perlengkapan sudah disiapkan olehku. Suami memastikan apakah barang-barang untuk keperluan backpaker betul-betul lengkap. Aku pun mengecek kembali sembari membuka juga tas anak-anak.

Setelah selesai, keesokan harinya aku berangkat menuju tanah rencong. Kegiatan backpacker tahunan ini dilakukan juga bersama anak murid di sekolahan suami. Banyak hal yang didapat. Mulai dari sharing bisnis ke pengusaha sukses, bakti sosial,  bahkan kunjungan wisata di beberapa spot menarik.

Bicara soal wisata, membuat hati siapa saja senang. Sambil menikmati budaya yang terpampang dan kekayaan alam yang tersaji di depan mata. Kedatangan pengunjung domestik maupun manca negara membuat perekonomian suatu daerah terangkat dan semakin dikenal.

Banyak tempat menarik yang bisa kalian dapatkan di kota Serambi Mekah ini. Ada Meusium Tsunami, Pantai Lhok Me, Uleu Lheu dan masih banyak lagi. Kalian juga bisa menikmati daerah ujung Pulau Sumatera. Yaitu kota Sabang. Di kota ini meskipun kecil namun menyimpan keindahan yang banyak.

Salah satunya Iboih. Desa yang terdapat di kecamatan Sukakarya, Pulau Sabang ini menjadi tempat favorit untuk berekreasi dan melepaskan penat. Selain itu, pengunjung juga bisa melihat langsung “akuarium raksasa” di bawah laut Iboih. Tak ketinggalan, santapan lezat berupa hasil laut yang segar juga menjadi daya tarik tersendiri.

Apalagi dengan jernihnya air laut, kalian dapat menikmati ikan-ikan yang sedang bercengkrama satu dengan lainnya. Luasnya pantai ini bisa dinikmati dengan cara diving maupun snorkeling. Orang-orang juga menyebutnya sebagai “Serpihan dari surga”.

Rasa kagum dan bangga tentunya, karena memiliki daerah asal yang bisa dikenal oleh wisatawan.

Tahun ini aku berencana pergi atau berwisata ke tempat lain. Ku yakin pasti masih banyak yang bisa dinikmati pada alam Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Meurauke. Namun sayangnya kasus Corona masih merebak di seluruh dunia, pastinya niat berwisata ria hanya dalam mimpi.

Aku masih ingat saat duduk di bangku Sekolah Dasar, pada pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Saat itu guruku memerintahkan aku dan teman-teman untuk menghafal kekayaan alam yang dimiliki oleh masing-masing provinsi mulai dari Sabang sampai Meurauke.

Entah mengapa yang paling membuat aku penasaran adalah burung Cenderawasih yang berada di Irian Jaya (nama yang belum berubah menjadi Papua saat itu). Bagiku burung itu sangat unik dan langka. Unik karena memiliki bulu dengan warna yang kontras dan terlihat sangat cantik. Langka karena memang hanya terdapat di Pulau berbentuk kepala burung.

Kadang aku berkhayal, kapan ya bisa melihat langsung burung itu dengan kasat mata. Belum lagi baru-baru ini sering terdengar ada tempat wisata yang paling disukai oleh orang Indonesia maupun luar negeri. Pengunjung yang pergi ke sana hingga ribuaan. Yah, apalagi kalau bukan si Raja Ampat.

Awalnya aku mengira kalau Iboih merupakan pantai yang paling indah dengan kekayaan biota lautnya.Ternyata aku salah, masih ada tempat lain yang lebih indah. Bahkan Ustadz kondang bernama Abdul Somad menjulukinya dengan “Segenggam surga jatuh ke bumi yaitu Raja Ampat”.

Sebenarnya apa sih yang membuat Raja Ampat ini disematkan dengan nama tersebut. Tak kenal maka tak sayang. Dari ungkapan itulah kita harus mengenal dulu siapa Raja Ampat sebenarnya.

Asal Mula Raja Ampat

Raja Ampat terletak di Papua Barat. Empat kepulauan utama di Raja Ampat adalah Pulau Misool, Salawati, Waigeo dan Batanta. Tidak ada catatan sejarah baku tentang asal usul terbentuknya nama Raja Ampat. Hal ini karena masing-masing daerah memiliki versi tersendiri.

Ada satu versi yang paling banyak diketahui oleh masyarakat. Dimana nama Raja Ampat tidak terlepas dari kisah para raja yang berasal dari empat pulau utama tersebut. Pimpinan di tiap gugusan pulau inilah yang menjadi asal mula penamaan Raja Ampat.

Jadi dapat dikatakan bahwa Raja Ampat itu adalah empat raja.

Foto: pngimage.net


Kebudayaan Papua yang Fantastis

Sebelum mengenal lebih jauh tentang Raja Ampat, ada baiknya mengetahui kekayaan alam dan budaya yang dimiliki oleh Papua Barat. Karena Raja Ampat bagian dari Papua Barat.

Papua memiliki keberagaman dalam hal budaya. Keberagaman ini menjadikan Papua itu unik. Antropolog Universitas Cenderawasih, Dr. Johsz R Mansoben menjelaskan bagaimana masyarakat Papua mempunyai local knowledge dan local wisdomKeduanya mengakar dalam budaya dan tradisi.

Wilayah Papua mencakup beberapa pulau kecil di sekitarnya, termasuk Pulau Biak. Sebagian wilayahnya ditutupi oleh hutan lebat yang menjadi habitat hewan endemik Indonesia seperti Cenderawasih, Tapir, dan Kasuari.

Ada juga suku pedalaman yang masih mendiami hutan, seperti suku Dani yang berada di Lembah Baliem. Walaupun sebagian besar populasi Papua tinggal di sekitar pesisir pantai.

Mayoritas masyarakatnya menggunakan Bahasa Indonesia. Sekitar 700 an bahasa daerah terdapat di Papua dan kurang lebih 200 bahasa tradisional yang masih aktif adalah bahasa Dani, Yali, Ekari dan Biak.

Begitu banyak budaya khas Papua yang menarik untuk dibahas. Mulai dari tradisi dan bahasa yang berbeda baik antar suku yang tinggal di daerah pegunungan maupun pesisir pantai. Penduduk Papua memiliki upacara adat, pakaian dan rumah tradisional. 

Semua itu adalah warisan turun temurun dari nenek moyang selama ribuan tahun.

 Kebudayaan Papua yang menjadi incaran para wisatawan. Credit foto: google


Tradisi Bakar Batu

Bakar batu biasanya dilakukan saat menyambut pesta pernikahan dan hasil panen yang melimpah. Disebut tradisi bakar batu adalah karena saat perayaan makanan yang disajikan sebelumnya dipanaskan dengan cara membakar batu hingga panas.

Sebelum batu dipanaskan, terlebih dahulu mereka menyalakan api secara tradisional dengan menggesek rotan di atas kayu hingga memercikkan api. Setelah itu batu dibakar hingga panas. Kemudian batu ditumpuk. Di atasnya ada ubi dan babi yang akan ditutup lagi oleh baru-batu panas dan ditutupi oleh rumput-rumputan. Tujuannya agar panas tetap berada di dalam dan membakar makanan sampai matang.

Tiap suku memiliki sebutan tersendiri yang merujuk pada upacara adat ini. Ada yang menyebutnya mogo gapii, kit oba isago atau barapen.

Potong Jari Karena Kehilangan

Tradisi ini dilakukan saat masyarakat Papua kehilangan anggota keluarganya. Mereka menganggap jari sebagai representasi anggota keluarga. Saat salah satu anggota keluarga tiada, otomatis mereka juga akan kehilangan satu jari. Bisa dibayangkan jari mereka jika banyak kehilangan anggota keluarganya.

Namun, lambat laun tradisi ini mulai hilang seiring dengan kemajuan zaman. Hal ini karena bersifat sangat ekstrim untuk dilakukan.

Kayu Ukirnya Suku Asmat

Dulu kita lebih mengenal ukiran kayu jati dari Jepara. Ternyata Papua juga menyimpan karya asli ukiran kayunya dari suku Asmat yang mendiami teluk Flamingo.

Ukiran kayunya yang terlihat rumit berasal dari pahatan alat-alat tradisional yang sangat sederhana. Seperti kapak yang terbuat dari batu, tulang binatang dan kulit kerang.  Nilai estetika yang tinggi inilah menjadikan ukiran kayu yang dijual adalah sangat mahal.

Ada hal yang menarik dari ukiran kayu yang dibuat. Yaitu memiliki empat fungsi kultur diantaranya: perwujudan arwah nenek moyang, ungkapan perasaan senang atau sedih, simbol religi (manusia, hewan, tumbuhan dan objek lain) dan simbol keindahan serta kearifan lokal.

Pakaian Tradisional Koteka

Awal aku mengenal Papua tertarik pada pakaiannnya. Kok bisa ada pakaian Yang berjumbrai-jumbrai dan bisa dipakai di badan. Ternyata koteka adalah pakaian tradisional Papua. Fungsinya untuk menutupi kemaluan lelaki dewasa.

Pakaian ini hanya digunakan oleh suku yang berada di pegunungan, sedangkan yang berada di pesisir pantai memakai moge (sejenis cawat yang berbentuk rumbai-rumbai).

Pakaian Adat Wanita

Hampir semua suku memiliki pakaian adatnya masing-masing. Bahan yang digunakan juga sama, yaitu serat-serat tumbuhan yang dikeringkan dan dirangkai menjadi semacam rok untuk menutupi tubuh bagian bawah.

Ornamen yang dipakai di pakaian juga tidak begitu rumit. Hanya seperti bulatan dan kotak yang tersusun secara geometris. Di atas kepala biasanya ditambahkan asesoris yang terbuat dari bulu binatang. Salah satunya burung Cenderawasih.

Rumah Honai Pengusir Dingin

Cuaca pegunungan Papua yang sangat dingin membuat masyarakatnya membangun rumah yang bernuansa menghangatkan. Rumah yang dimaksud oleh mereka bernama Hanoi. Rumah ini memiliki tiga jenis. Ada yang diperuntukkan untuk kaum pria, wanita maupun hewan.

Zaman dahulu, Hanoi dipergunakan oleh masyarakat Papua sebagai tempat mengatur strategi perang antar suku.

Arsitektur rumahnya didesain tidak terlalu besar dengan tinggi rumah mencapai 2-2,5 meter. Rumah tersebut terdiri atas sebuah pintu dan tanpa jendela.

Seluruh dinding dibangun dengan potongan kayu dengan atap yang disusun dari jerami kering tebal. Di tengah rumah terdapat tungku perapian yang biasa digunakan untuk memasak atau sekedar menghangatkan ruangan.

Papua Menyimpan Banyak Tempat Wisata Hijau

Daerah Papua barat adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di ujung barat Pulau Papua. Ibu kotanya bernama Manokwari. Nama provinsi yang terus berubah ini menjadikan nama Papua sebagai nama yang berasal dari nama Irian Jaya barat. Hal ini ditetapkan oleh Undang-undang Nomor 45 Tahun 1999.

Ada tiga belas kabupaten yang mendiami Papua Barat. Yaitu kabupaten Fakfak, Kaimana, Manokwari, Manokwari Selatan, Maybrat, Pegunungan Arfak, Raja Ampat, Sorong, Sorong Selatan, Tambraw, Teluk Bintuni, Teluk Wondana dan Kota sorong. Ketigabelas kabupaten tersebut memiliki kekayaan dan budaya yang melimpah.

Ketiga belas Kabupaten ini menyimpan nuansa kekayaan yang sangat disukai banyak orang untuk berwisata.

15 Tempat Wisata Mempesona dan Terkenal di Papua Barat

Dalam sebuah artikel hot.Liputan 6 Nisa Mutia sari (20/9/2019) menyebutkan ada lima tempat wisata Papua yang terkenal dan memiliki pemandangan eksotis. Kelima tempat itu adalah Raja Ampat, Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Pulau Biak, Danau Sentani dan Lembah Baliem.

Adapun tempat wisata yang mempesona di Papua Barat selain di atas adalah Desa Sawinggrai, Situs Purbakala Tapurarang, Taman Wisata Alam Gunung Meja, Pulau Mansinam, Pegunungan Arfak, Pagoda Sapta Rana, Pantai Pasir Putih, Danau Framu, Pulau Matan dan Taman Burung Aimas.

Wah ternyata banyak juga ya Papua destinasi wisata hijau yang bisa kalian kunjungi. Di bawah ini penjelasan dari beberapa tempat Papua destinasi wisata hijau.


Destinasi wisata hijau Papua. Credit foto: google


1. Desa Sawinggrai

Daya tarik dari desa ini adalah burung Cenderawasihnya dan pemandangan bawah laut. Burung ini terbang di alam bebas menyempurnakan keindahan desa Sawinggrai.

2. Situs Purbakala Tapurarang

Situs ini berupa lukisan telapak tangan manusia dan hewan yang berada di tebing yang terjal. Lukisan prasejarah ini terdapat di daerah Andamata, Fior, Forir, Darembang dan Goras.

Lukisan yang terbuat dari pewarna alami ini tidak hilang seiring waktu. Padahal usianya telah puluhan tahun. Hal inilah yang menjadikan tempat ini paling menarik untuk dikunjungi.

3. Taman Wisata Alam Gunung Meja (TWAGM)

Taman ini terletak di pusat ibu kota Papua, Manokwari. Fungsinya adalah sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan dan pengawetan keragaman jenis tumbuhan dan satwa serta menjaga keunikan alamnya.

Taman unik ini merupakan hutan tropis yang memiliki ratusan jenis pohon, puluhan jenis perdu, semak, liana dan paku, tanaman herbal, beberapa jenis anggrek, rotan dan palem.

4. Wisata Religi ke Pulau Mansinam

Pulau ini terletak di Teluk Doreh, kota manokwari. Biasanya tempat ini merupakan wisata religi bagi umat Kristen.

5. Nikmatnya Melihat Pemandangan Melalui Pegunungan Arfak

Untuk menikmati pemandangan alam pegunungan yang indah serta pemandangan danau, tidak salahnya jika kalian mampir ke tempat Papua destinasi wisata hijau yang terletak di Pegunungan Arfak.

6. Menikmati Wisata Hijau dari Atas Pagoda Sapta Rana

Jika ingin bersantai sambil berpose atau sekedar ngobrol, kalian juga bisa singgah di Papua destinasi wisata hijau di Pagoda Sapta Rana. Caranya cukup naik di atas Pagoda, maka akan terlihat keindahan alam Papua yang tiada tara.

7. Pantai Pasir Putih

Pantai pasir putih yang terletak 5 km dari ibu kota Manokwari sangat nyaman jika digunakan untuk berjemur, berenang atau sekedar diving.

8. Memanjakan Mata di Danau Framu

Keindahan Danau Framu yang terletak di kabupaten Maybrat, seolah-olah memanjakan mata akan birunya air dan keindahan alam sekitar.  Pastinya akan betah untuk berlama-lama di sana.

9. Pulau Matan yang Indah

Pulau dengan luas setengah hektar ini berada di sebelah barat kota Sorong. Di sini bisa menikmati keindahan pantai, memancing maupun diving.

10. Taman Burung Aimas Sebagai Taman Penangkaran Burung

Taman ini adalah taman penangkaran berbagai jenis burung yang juga terletak di kota Sorong. Tepatnya di Jalan Osok Distrik Aimas. Burung-burung tersebut terdiri atas burung Cenderawasih, Kakak Tua Raja, Mabruk, Parkit, Cicak Rowo, Beo, Merak, Nuri, Alap-alap dan jenis burung lainnya.

11. Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC)

Jika ingin melihat taman lautan terluas di Indonesia, TNTC lah pilihan terbaik. Mengapa? Karena di dalamnya berisi berbagai spesies yang beraneka ragam. Letaknya di kabupaten Wombama dan Nabire.

Hal menarik lainnya, bisa berenang dengan hiu paus, menikmati pantai yang jernih, menatap air terjun dan merasakan air panas di sekitar taman.

12. Air Terjun Wafsarak di Pulau Biak

Bagi yang menyukai air terjun, selain terdapat di TNTC, juga terdapat di Pulau Biak. Air terjun ini selain bisa dinikmati, juga digunakan untuk berenang dan terjun dari atas puncaknya. Letaknya juga tidak jauh dari kota Biak. Yakni sekitar satu sampai dua jam.

13. Danau Sentani bagi Sang Penyendiri

Danau ini terletak di bawah lereng Pegunungan Cagar Alam Cyclop yang sangat cocok bagi yang menyukai sendirian untuk mencari ketenangan dalam menikmati keindahan alamnya.

Setiap tahun di danau ini sering diadakan festival adat, seperti tarian, upacara hingga kuliner lokal.

14. Keajaiban Lembah Baliem

Saat kalian berwisata ke Lembah Baliem di bulan Mei, kalian akan melihat sebuah keajaiban. Keajaiban yang dimaksud adalah sejenis rumput bewarna hijau yang terletak di sana bernama Lagalaga Eka berubah menjadi ungu.

Lembah yang terletak pada 1.600 mdpl (meter di atas permukaan laut) terhadap pegunungan Jayawijaya ini juga sebagai tempat tinggal suku Dani.
                             
15. Raja Ampat sebagai Wisata Hijau Papua Terbaik dunia

Terakhir adalah kepulauan Raja Ampat. Kepulauan ini adalah tempat yang paling sering dikunjungi oleh para wisatawan asing maupun dalam negeri. Apa sih yang menarik magnet mereka untuk selalu berkunjung ke tempat ini?

Ada banyak hal yang menjadikan tempat ini sangat amazing. Bahkan Maryawati. N H dalam bukunya berani memberikan judul “Jangan Mati Dulu Sebelum ke Raja Ampat”.

Maryawati. N H mengatakan seperti itu karena memang di sana ada begitu banyak spot menarik yang masih alami. Dia menjelaskan bagaimana cara yang murah agar sampai ke Raja Ampat, tranportasi  keliling yang dipakai, hal yang disiapkan untuk ke sana, waktu kunjungan terbaik, aktivitas yang bisa dilakukan, area mana saja yang bisa dijelajahi (nondiving) dan mengapa dia bisa cinta mati pada Raja Ampat.

Enam tahun lalu, tepatnya Februari 2008, Maryati. N H baru saja menapaki kakinya di bumi Raja Ampat. Pada tahun itu biaya masih sangat mahal. Pilihan wisata juga masih sedikit. Dive operator yang beroperasi hanya satu plus satu juga di Misol. Penginapan juga dikelola oleh Max Ammer. Pria berkebangsaan Belanda sekaligus yang menemukan surga bawah laut Raja Ampat.

Saat menyelam pada kedalaman lima meter di beberapa dive site telah ditemukan pemandangan yang sangat luar biasa. Ada ikan kecil, besar, terumbu karang yang sangat rapat menunjukkan keberagaman hayati laut yang melimpah.

Raja Ampat begitu luas, masih banyak yang belum dieksplor. Titik selamnya ada 100 an lebih (meskipun yang sering diselami sekitar tidak lebih dari 30). Pastinya masih ada titik selam yang belum ditemukan. Belum lagi pemandangan daratnya.

Ada banyak bukit dengan aerial view keren seperti gua, air terjun dan pulau-pulau kosong. Kabupaten ini terdiri atas 610 pulau. Dari 610 pulau hanya 400 pulau yang baru di eksplorasi. Selebihnya masih perawan. Ini terbukti betapa alami dan indahnya Raja Ampat.

Ada beberapa aktivitas yang bisa dilakukan di Raja Ampat. Seperti tersebut di bawah ini

Kekayaan alam bawah laut dan keunikan burung cenderawasih di Raja Ampat. Foto: pixabay.com
  
Menari dengan Lima Makhluk Andalan Raja Ampat

Bagi pencinta diving, momen menari dengan biota adalah momen yang sangat dinanti. Ada lima makhluk andalan Raja Ampat yang harus menjadi daftar diving. Yaitu ikan pari manta, hiu karpet, nudibranch yang bewarna oranye atau lebih dikenal dengan Pikachu, giant clam yang super giant dan bargibanti pygmy seahorse yang banyak sekali di seantero seafan di raja Ampat.

Menikmati Manta Poin dengan Cara Snorkeling

Bagi yang tidak bisa diving, snorkeling merupakan pilihan kedua. Karena ada beberapa titik selam favorit di raja Ampat bisa dinikmati hanya dengan snorkeling. Salah satunya adalah Manta Poin atau Manta Sandy. Ikan ini menari di kedalaman 10-15 meter. Bahkan ada juga yang bermain di permukaan.

Melakukan Island Hopping

Island hopping adalah mengunjungi satu pulau ke pulau lain. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan menyelam, snorkeling, beaching, leyeh-leyeh saja di pantai atau sekedar bertemu dengan penduduk lokal.

Biasanya para awak kapal di sana memiliki preferensi masing-masing tentang pulau yang layak disinggahi sesuai dengan cuaca. Karena cuaca di sana sering berubah-ubah. Jadi agar perjalanan puas maka patuhi kata kapten atau awak kapalnya.

Beaching ke Pantai

Pantai Wayag menjadi pilihan utama saat melakukan beaching. Pantai ini berbentuk landai dengan pasir yang putih halus, berombak tenang dengan bonus pemandangan yang sangat cantik.

Adapula Pantai pasir putih di pulau Yeben besar dan Yeben kecil. Kemudian pantai pasir timbul yang berada di depan Pulau Kri. Pasir timbul yang hanya berukuran seluas kapal pinisisangat cocok digunakan sebagai arena foto narsis.

Selain di atas ada pula pantai pasir putih di pulau Koh, pantai Farondi, Pulau banos dan Namlol. Masih banyak lagi lokasi beaching di raja Ampat yang belum tereksplor.

Menikmati Wisata Hijau Raja Ampat dengan Crusing dan Kayaking

Cruising adalah naik speedboot untuk menyusuri laguna, teluk, selat sambil menikmati pemndangan. Kawasan yang bisa cruising adalah kawasan Fam Lagoon, laguna Wayag, Teluk Kabui, The Passage (celah sempit antara Pulau Waigeo di utara dan Pulau Gam di selatan).

Di Masool ada area yang paling keren untuk disusuri yaitu Kabalilikklol dan Yapap.
Di raja Ampat juga bisa melakukan kayaking. Kayaking dilakukan sama seperti crusing namun jangkaunnya lebih luas lagi.

Bird Watching Papua

Bird Watching  merupakan kegiatan favorit melihat burung di Papua yang sering dilaksanakan. Terutama bird of paradise (burung Cenderawasih). Mengapa? Karena jenis burung ini sangat banyak di sana.

Nah, untuk raja Ampat, kegiatan ini berada di Desa Sawinggrai. Desa ini terletak di Pulau Gam bagian selatan Pulau Waigeo. Untuk mencapai ke sana, harus berangkat subuh-subuh.

Burung ini suka hinggap di dahan pohon yang tinggi. Pandangan mata tetap ke atas agar bisa menyaksikan burung cenderawasih jantan berwarna merah menyala menari-nari sebelum mengajak pasangannya kawin.

Batu Karang yang Ciamik

Raja Ampat banyak menawarkan pemandangan ciamik berupa batuan karst (batu karang). Medannya tidak terlalu sulit dan jalurnya juga pendek. Lama perjalanan sekitar 45 menit dengan sedikit kehati-hatian. Karena batu karangnya tajam.

Tempat utamanya berada di Bukit Wayag, Bukit Fainemo dan Teluk Kabui. Sedangkan di Misool, hanya ada satu bukit. Namanya bukit Harfat Jaya Dapunlol. Semua bukit menjanjikan bird eye view ke arah gugusan pulau karang.

Begitu banyak Papua destinasi wisata hijau yang bisa dikunjungi. Perlu persiapan yang matang baik materi maupun fisik untuk sampai di sana.

Adalah wajar bagi Maryati memplot rencananya tiap tahun untuk ke Raja Ampat. Aku saja yang membaca buah karyanya itu ikut terhanyut dalam hayalan-hayalan yang belum pasti. Emosiku terbawa seakan-akan aku bisa merasakan segenggam surga yang jatuh ke bumi.

Belum lagi tahun 2020 ini sebuah majalah tertua dan ternama di Inggris yang bernama “The Sunday Time” menetapkan Raja Ampat menjadi destinasi wisata terbaik 2020.
Duuh, semakin bertambahlah rasa penasaranku padanya. Begitu indahnya ciptaanMu ya Rabb. Di dunia saja sudah seindah itu digambarkan oleh manusia. Bahkan lebih indah jika menyaksikan langsung dengan mata kepala. Apalagi surga yang sebenarnya. 

Adalah wajib bagiku dan orang-orang Indonesia untuk menjaga kelestarian dan kekayaan alam hutan, kekayaan alam laut serta budaya di Indonesia khususnya di daerah Papua. Untuk itu aku sangat setuju dengan kerja keras dari Yayasan Ekosistem Nusantara Berkelanjutan (EcoNusa Foundation). Dimana mereka berfokus pada upaya peningkatan berbagai inisiatif tingkat lokal dan internasional dalam rangka pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan di wilayah Maluku dan Papua. 


Well, semoga suatu saat aku bisa kesana. Perhaps!! Aamiin.


(Sumber : https://youtu.be/XZtBXvqqkkA)





No comments

Terima kasih atas kunjungannya. Silahkan tinggalkan pesan atau saran seputar tema pembahasan :).