Raja Ampat,
Destinasi Wisata Hijau Papua Barat Terbaik Dunia
Posted by
ana_susan, 30 Maret 2020
“Raja Ampat adalah segenggam surga
jatuh ke bumi
(Ustadz Abdul Somad).”
Semua
perlengkapan sudah disiapkan olehku. Suami memastikan apakah barang-barang
untuk keperluan backpaker betul-betul lengkap. Aku pun mengecek kembali sembari
membuka juga tas anak-anak.
Setelah selesai,
keesokan harinya aku berangkat menuju tanah rencong. Kegiatan backpacker
tahunan ini dilakukan juga bersama anak murid di sekolahan suami. Banyak hal
yang didapat. Mulai dari sharing bisnis ke pengusaha sukses, bakti sosial, bahkan kunjungan wisata di beberapa spot
menarik.
Bicara soal
wisata, membuat hati siapa saja senang. Sambil menikmati budaya yang terpampang
dan kekayaan alam yang tersaji di depan mata. Kedatangan pengunjung domestik
maupun manca negara membuat perekonomian suatu daerah terangkat dan semakin
dikenal.
Banyak tempat
menarik yang bisa kalian dapatkan di kota Serambi Mekah ini. Ada Meusium
Tsunami, Pantai Lhok Me, Uleu Lheu dan masih banyak lagi. Kalian juga bisa
menikmati daerah ujung Pulau Sumatera. Yaitu kota Sabang. Di kota ini meskipun
kecil namun menyimpan keindahan yang banyak.
Salah
satunya Iboih. Desa yang terdapat di kecamatan Sukakarya, Pulau Sabang ini
menjadi tempat favorit untuk berekreasi dan melepaskan penat. Selain itu,
pengunjung juga bisa melihat langsung “akuarium raksasa” di bawah laut Iboih.
Tak ketinggalan, santapan lezat berupa hasil laut yang segar juga menjadi daya
tarik tersendiri.
Apalagi
dengan jernihnya air laut, kalian dapat menikmati ikan-ikan yang sedang
bercengkrama satu dengan lainnya. Luasnya pantai ini bisa dinikmati dengan cara
diving maupun snorkeling. Orang-orang juga menyebutnya sebagai “Serpihan dari
surga”.
Rasa kagum
dan bangga tentunya, karena memiliki daerah asal yang bisa dikenal oleh
wisatawan.
Tahun ini
aku berencana pergi atau berwisata ke tempat lain. Ku yakin pasti masih banyak
yang bisa dinikmati pada alam Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai
Meurauke. Namun sayangnya kasus Corona masih merebak di seluruh dunia, pastinya
niat berwisata ria hanya dalam mimpi.
Aku masih
ingat saat duduk di bangku Sekolah Dasar, pada pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan
Sosial). Saat itu guruku memerintahkan aku dan teman-teman untuk menghafal
kekayaan alam yang dimiliki oleh masing-masing provinsi mulai dari Sabang
sampai Meurauke.
Entah
mengapa yang paling membuat aku penasaran adalah burung Cenderawasih yang
berada di Irian Jaya (nama yang belum berubah menjadi Papua saat itu). Bagiku
burung itu sangat unik dan langka. Unik karena memiliki bulu dengan warna yang
kontras dan terlihat sangat cantik. Langka karena memang hanya terdapat di
Pulau berbentuk kepala burung.
Kadang aku
berkhayal, kapan ya bisa melihat langsung burung itu dengan kasat mata. Belum
lagi baru-baru ini sering terdengar ada tempat wisata yang paling disukai oleh
orang Indonesia maupun luar negeri. Pengunjung yang pergi ke sana hingga
ribuaan. Yah, apalagi kalau bukan si Raja Ampat.
Awalnya aku
mengira kalau Iboih merupakan pantai yang paling indah dengan kekayaan biota
lautnya.Ternyata aku salah, masih ada tempat lain yang lebih indah. Bahkan Ustadz
kondang bernama Abdul Somad menjulukinya dengan “Segenggam surga jatuh ke bumi
yaitu Raja Ampat”.
Sebenarnya
apa sih yang membuat Raja Ampat ini disematkan dengan nama tersebut. Tak kenal
maka tak sayang. Dari ungkapan itulah kita harus mengenal dulu siapa Raja Ampat
sebenarnya.
Asal Mula Raja Ampat
Raja Ampat
terletak di Papua Barat. Empat kepulauan utama di Raja Ampat adalah Pulau
Misool, Salawati, Waigeo dan Batanta. Tidak ada catatan sejarah baku tentang
asal usul terbentuknya nama Raja Ampat. Hal ini karena masing-masing daerah memiliki
versi tersendiri.
Ada satu
versi yang paling banyak diketahui oleh masyarakat. Dimana nama Raja Ampat
tidak terlepas dari kisah para raja yang berasal dari empat pulau utama
tersebut. Pimpinan di tiap gugusan pulau inilah yang menjadi asal mula penamaan
Raja Ampat.
Jadi dapat dikatakan bahwa Raja Ampat
itu adalah empat raja.
Foto: pngimage.net
Kebudayaan Papua yang Fantastis
Sebelum
mengenal lebih jauh tentang Raja Ampat, ada baiknya mengetahui kekayaan alam
dan budaya yang dimiliki oleh Papua Barat. Karena Raja Ampat bagian dari Papua
Barat.
Papua
memiliki keberagaman dalam hal budaya. Keberagaman ini menjadikan Papua itu
unik. Antropolog Universitas Cenderawasih, Dr. Johsz R Mansoben menjelaskan
bagaimana masyarakat Papua mempunyai local
knowledge dan local wisdom. Keduanya mengakar dalam budaya dan tradisi.
Wilayah
Papua mencakup beberapa pulau kecil di sekitarnya, termasuk Pulau Biak.
Sebagian wilayahnya ditutupi oleh hutan lebat yang menjadi habitat hewan
endemik Indonesia seperti Cenderawasih, Tapir, dan Kasuari.
Ada juga
suku pedalaman yang masih mendiami hutan, seperti suku Dani yang berada di
Lembah Baliem. Walaupun sebagian besar populasi Papua tinggal di sekitar
pesisir pantai.
Mayoritas masyarakatnya
menggunakan Bahasa Indonesia. Sekitar 700 an bahasa daerah terdapat di Papua
dan kurang lebih 200 bahasa tradisional yang masih aktif adalah bahasa Dani,
Yali, Ekari dan Biak.
Begitu
banyak budaya khas Papua yang menarik untuk dibahas. Mulai dari tradisi dan
bahasa yang berbeda baik antar suku yang tinggal di daerah pegunungan maupun
pesisir pantai. Penduduk Papua memiliki upacara adat, pakaian dan rumah
tradisional.
Semua itu adalah warisan turun temurun dari nenek moyang selama
ribuan tahun.
Kebudayaan Papua yang menjadi incaran para wisatawan. Credit foto: google
Tradisi
Bakar Batu
Bakar batu
biasanya dilakukan saat menyambut pesta pernikahan dan hasil panen yang
melimpah. Disebut tradisi bakar batu adalah karena saat perayaan makanan yang
disajikan sebelumnya dipanaskan dengan cara membakar batu hingga panas.
Sebelum batu
dipanaskan, terlebih dahulu mereka menyalakan api secara tradisional dengan
menggesek rotan di atas kayu hingga memercikkan api. Setelah itu batu dibakar
hingga panas. Kemudian batu ditumpuk. Di atasnya ada ubi dan babi yang akan
ditutup lagi oleh baru-batu panas dan ditutupi oleh rumput-rumputan. Tujuannya
agar panas tetap berada di dalam dan membakar makanan sampai matang.
Tiap suku
memiliki sebutan tersendiri yang merujuk pada upacara adat ini. Ada yang
menyebutnya mogo gapii, kit oba isago atau barapen.
Potong Jari Karena Kehilangan
Tradisi ini
dilakukan saat masyarakat Papua kehilangan anggota keluarganya. Mereka
menganggap jari sebagai representasi anggota keluarga. Saat salah satu anggota
keluarga tiada, otomatis mereka juga akan kehilangan satu jari. Bisa
dibayangkan jari mereka jika banyak kehilangan anggota keluarganya.
Namun,
lambat laun tradisi ini mulai hilang seiring dengan kemajuan zaman. Hal ini
karena bersifat sangat ekstrim untuk dilakukan.
Kayu Ukirnya Suku Asmat
Dulu kita
lebih mengenal ukiran kayu jati dari Jepara. Ternyata Papua juga menyimpan
karya asli ukiran kayunya dari suku Asmat yang mendiami teluk Flamingo.
Ukiran
kayunya yang terlihat rumit berasal dari pahatan alat-alat tradisional yang
sangat sederhana. Seperti kapak yang terbuat dari batu, tulang binatang dan
kulit kerang. Nilai estetika yang tinggi
inilah menjadikan ukiran kayu yang dijual adalah sangat mahal.
Ada hal yang
menarik dari ukiran kayu yang dibuat. Yaitu memiliki empat fungsi kultur diantaranya:
perwujudan arwah nenek moyang, ungkapan perasaan senang atau sedih, simbol
religi (manusia, hewan, tumbuhan dan objek lain) dan simbol keindahan serta
kearifan lokal.
Pakaian Tradisional Koteka
Awal aku
mengenal Papua tertarik pada pakaiannnya. Kok bisa ada pakaian Yang
berjumbrai-jumbrai dan bisa dipakai di badan. Ternyata koteka adalah pakaian
tradisional Papua. Fungsinya untuk menutupi kemaluan lelaki dewasa.
Pakaian ini
hanya digunakan oleh suku yang berada di pegunungan, sedangkan yang berada di
pesisir pantai memakai moge (sejenis
cawat yang berbentuk rumbai-rumbai).
Pakaian Adat Wanita
Hampir semua
suku memiliki pakaian adatnya masing-masing. Bahan yang digunakan juga sama,
yaitu serat-serat tumbuhan yang dikeringkan dan dirangkai menjadi semacam rok
untuk menutupi tubuh bagian bawah.
Ornamen yang
dipakai di pakaian juga tidak begitu rumit. Hanya seperti bulatan dan kotak
yang tersusun secara geometris. Di atas kepala biasanya ditambahkan asesoris
yang terbuat dari bulu binatang. Salah satunya burung Cenderawasih.
Rumah Honai Pengusir Dingin
Cuaca
pegunungan Papua yang sangat dingin membuat masyarakatnya membangun rumah yang
bernuansa menghangatkan. Rumah yang dimaksud oleh mereka bernama Hanoi. Rumah
ini memiliki tiga jenis. Ada yang diperuntukkan untuk kaum pria, wanita maupun
hewan.
Zaman
dahulu, Hanoi dipergunakan oleh masyarakat Papua sebagai tempat mengatur
strategi perang antar suku.
Arsitektur
rumahnya didesain tidak terlalu besar dengan tinggi rumah mencapai 2-2,5 meter.
Rumah tersebut terdiri atas sebuah pintu dan tanpa jendela.
Seluruh
dinding dibangun dengan potongan kayu dengan atap yang disusun dari jerami
kering tebal. Di tengah rumah terdapat tungku perapian yang biasa digunakan
untuk memasak atau sekedar menghangatkan ruangan.
Papua Menyimpan Banyak Tempat Wisata
Hijau
Daerah Papua
barat adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di ujung barat Pulau
Papua. Ibu kotanya bernama Manokwari. Nama provinsi yang terus berubah ini
menjadikan nama Papua sebagai nama yang berasal dari nama Irian Jaya barat. Hal
ini ditetapkan oleh Undang-undang Nomor 45 Tahun 1999.
Ada tiga
belas kabupaten yang mendiami Papua Barat. Yaitu kabupaten Fakfak, Kaimana,
Manokwari, Manokwari Selatan, Maybrat, Pegunungan Arfak, Raja Ampat, Sorong,
Sorong Selatan, Tambraw, Teluk Bintuni, Teluk Wondana dan Kota sorong. Ketigabelas
kabupaten tersebut memiliki kekayaan dan budaya yang melimpah.
Ketiga belas
Kabupaten ini menyimpan nuansa kekayaan yang sangat disukai banyak orang untuk
berwisata.
15 Tempat Wisata Mempesona dan
Terkenal di Papua Barat
Dalam sebuah
artikel hot.Liputan 6 Nisa Mutia sari (20/9/2019) menyebutkan ada lima tempat
wisata Papua yang terkenal dan memiliki pemandangan eksotis. Kelima tempat itu
adalah Raja Ampat, Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Pulau Biak, Danau Sentani
dan Lembah Baliem.
Adapun
tempat wisata yang mempesona di Papua Barat selain di atas adalah Desa
Sawinggrai, Situs Purbakala Tapurarang, Taman Wisata Alam Gunung Meja, Pulau
Mansinam, Pegunungan Arfak, Pagoda Sapta Rana, Pantai Pasir Putih, Danau Framu,
Pulau Matan dan Taman Burung Aimas.
Wah ternyata
banyak juga ya Papua destinasi wisata
hijau yang bisa kalian kunjungi. Di bawah ini penjelasan dari beberapa
tempat Papua destinasi wisata hijau.
Destinasi wisata hijau Papua. Credit foto: google
1. Desa Sawinggrai
Daya tarik
dari desa ini adalah burung Cenderawasihnya dan pemandangan bawah laut. Burung
ini terbang di alam bebas menyempurnakan keindahan desa Sawinggrai.
2. Situs Purbakala Tapurarang
Situs ini
berupa lukisan telapak tangan manusia dan hewan yang berada di tebing yang
terjal. Lukisan prasejarah ini terdapat di daerah Andamata, Fior, Forir,
Darembang dan Goras.
Lukisan yang
terbuat dari pewarna alami ini tidak hilang seiring waktu. Padahal usianya
telah puluhan tahun. Hal inilah yang menjadikan tempat ini paling menarik untuk
dikunjungi.
3. Taman Wisata Alam Gunung Meja
(TWAGM)
Taman ini
terletak di pusat ibu kota Papua, Manokwari. Fungsinya adalah sebagai
perlindungan sistem penyangga kehidupan dan pengawetan keragaman jenis tumbuhan
dan satwa serta menjaga keunikan alamnya.
Taman unik
ini merupakan hutan tropis yang memiliki ratusan jenis pohon, puluhan jenis
perdu, semak, liana dan paku, tanaman herbal, beberapa jenis anggrek, rotan dan
palem.
4. Wisata Religi ke Pulau Mansinam
Pulau ini
terletak di Teluk Doreh, kota manokwari. Biasanya tempat ini merupakan wisata
religi bagi umat Kristen.
5. Nikmatnya Melihat Pemandangan
Melalui Pegunungan Arfak
Untuk
menikmati pemandangan alam pegunungan yang indah serta pemandangan danau, tidak
salahnya jika kalian mampir ke tempat Papua
destinasi wisata hijau yang terletak di Pegunungan Arfak.
6. Menikmati Wisata Hijau dari Atas Pagoda
Sapta Rana
Jika ingin bersantai
sambil berpose atau sekedar ngobrol, kalian juga bisa singgah di Papua destinasi wisata hijau di Pagoda
Sapta Rana. Caranya cukup naik di atas Pagoda, maka akan terlihat keindahan
alam Papua yang tiada tara.
7. Pantai Pasir Putih
Pantai pasir
putih yang terletak 5 km dari ibu kota Manokwari sangat nyaman jika digunakan
untuk berjemur, berenang atau sekedar diving.
8. Memanjakan Mata di Danau Framu
Keindahan
Danau Framu yang terletak di kabupaten Maybrat, seolah-olah memanjakan mata
akan birunya air dan keindahan alam sekitar.
Pastinya akan betah untuk berlama-lama di sana.
9. Pulau Matan yang Indah
Pulau dengan
luas setengah hektar ini berada di sebelah barat kota Sorong. Di sini bisa
menikmati keindahan pantai, memancing maupun diving.
10. Taman Burung Aimas Sebagai Taman
Penangkaran Burung
Taman ini
adalah taman penangkaran berbagai jenis burung yang juga terletak di kota
Sorong. Tepatnya di Jalan Osok Distrik Aimas. Burung-burung tersebut terdiri
atas burung Cenderawasih, Kakak Tua Raja, Mabruk, Parkit, Cicak Rowo, Beo,
Merak, Nuri, Alap-alap dan jenis burung lainnya.
11. Taman Nasional Teluk Cenderawasih
(TNTC)
Jika ingin
melihat taman lautan terluas di Indonesia, TNTC lah pilihan terbaik. Mengapa?
Karena di dalamnya berisi berbagai spesies yang beraneka ragam. Letaknya di
kabupaten Wombama dan Nabire.
Hal menarik
lainnya, bisa berenang dengan hiu paus, menikmati pantai yang jernih, menatap
air terjun dan merasakan air panas di sekitar taman.
12. Air Terjun Wafsarak di Pulau Biak
Bagi yang
menyukai air terjun, selain terdapat di TNTC, juga terdapat di Pulau Biak. Air
terjun ini selain bisa dinikmati, juga digunakan untuk berenang dan terjun dari
atas puncaknya. Letaknya juga tidak jauh dari kota Biak. Yakni sekitar satu
sampai dua jam.
13. Danau Sentani bagi Sang
Penyendiri
Danau ini
terletak di bawah lereng Pegunungan Cagar Alam Cyclop yang sangat cocok bagi
yang menyukai sendirian untuk mencari ketenangan dalam menikmati keindahan
alamnya.
Setiap tahun
di danau ini sering diadakan festival adat, seperti tarian, upacara hingga
kuliner lokal.
14. Keajaiban Lembah Baliem
Saat kalian
berwisata ke Lembah Baliem di bulan Mei, kalian akan melihat sebuah keajaiban. Keajaiban
yang dimaksud adalah sejenis rumput bewarna hijau yang terletak di sana bernama
Lagalaga Eka berubah menjadi ungu.
Lembah yang
terletak pada 1.600 mdpl (meter di atas permukaan laut) terhadap pegunungan
Jayawijaya ini juga sebagai tempat tinggal suku Dani.
15. Raja Ampat sebagai Wisata Hijau
Papua Terbaik dunia
Terakhir
adalah kepulauan Raja Ampat. Kepulauan ini adalah tempat yang paling sering
dikunjungi oleh para wisatawan asing maupun dalam negeri. Apa sih yang menarik
magnet mereka untuk selalu berkunjung ke tempat ini?
Ada banyak
hal yang menjadikan tempat ini sangat amazing.
Bahkan Maryawati. N H dalam bukunya berani memberikan judul “Jangan
Mati Dulu Sebelum ke Raja Ampat”.
Maryawati. N
H mengatakan seperti itu karena memang di sana ada begitu banyak spot menarik
yang masih alami. Dia menjelaskan bagaimana cara yang murah agar sampai ke Raja
Ampat, tranportasi keliling yang
dipakai, hal yang disiapkan untuk ke sana, waktu kunjungan terbaik, aktivitas
yang bisa dilakukan, area mana saja yang bisa dijelajahi (nondiving) dan mengapa dia bisa cinta mati pada Raja Ampat.
Enam tahun
lalu, tepatnya Februari 2008, Maryati. N H baru saja menapaki kakinya di bumi
Raja Ampat. Pada tahun itu biaya masih sangat mahal. Pilihan wisata juga masih
sedikit. Dive operator yang
beroperasi hanya satu plus satu juga di Misol. Penginapan juga dikelola oleh
Max Ammer. Pria berkebangsaan Belanda sekaligus yang menemukan surga bawah laut
Raja Ampat.
Saat
menyelam pada kedalaman lima meter di beberapa dive site telah ditemukan pemandangan yang sangat luar biasa. Ada
ikan kecil, besar, terumbu karang yang sangat rapat menunjukkan keberagaman
hayati laut yang melimpah.
Raja Ampat
begitu luas, masih banyak yang belum dieksplor. Titik selamnya ada 100 an lebih
(meskipun yang sering diselami sekitar tidak lebih dari 30). Pastinya masih ada
titik selam yang belum ditemukan. Belum lagi pemandangan daratnya.
Ada banyak
bukit dengan aerial view keren
seperti gua, air terjun dan pulau-pulau kosong. Kabupaten ini terdiri atas 610
pulau. Dari 610 pulau hanya 400 pulau yang baru di eksplorasi. Selebihnya masih
perawan. Ini terbukti betapa alami dan indahnya Raja Ampat.
Ada beberapa
aktivitas yang bisa dilakukan di Raja Ampat. Seperti tersebut di bawah ini
Kekayaan alam bawah laut dan keunikan burung
cenderawasih di Raja Ampat. Foto: pixabay.com
Menari dengan Lima Makhluk Andalan
Raja Ampat
Bagi
pencinta diving, momen menari dengan biota adalah momen yang sangat dinanti. Ada
lima makhluk andalan Raja Ampat yang harus menjadi daftar diving. Yaitu ikan
pari manta, hiu karpet, nudibranch yang bewarna oranye atau lebih dikenal
dengan Pikachu, giant clam yang super giant dan bargibanti pygmy seahorse yang
banyak sekali di seantero seafan di raja Ampat.
Menikmati Manta Poin dengan Cara
Snorkeling
Bagi yang
tidak bisa diving, snorkeling merupakan pilihan kedua. Karena ada beberapa
titik selam favorit di raja Ampat bisa dinikmati hanya dengan snorkeling. Salah
satunya adalah Manta Poin atau Manta Sandy. Ikan ini menari di kedalaman 10-15
meter. Bahkan ada juga yang bermain di permukaan.
Melakukan Island Hopping
Island
hopping adalah mengunjungi satu pulau ke pulau lain. Kegiatan ini bisa
dilakukan dengan menyelam, snorkeling, beaching, leyeh-leyeh saja di pantai
atau sekedar bertemu dengan penduduk lokal.
Biasanya
para awak kapal di sana memiliki preferensi masing-masing tentang pulau yang
layak disinggahi sesuai dengan cuaca. Karena cuaca di sana sering berubah-ubah.
Jadi agar perjalanan puas maka patuhi kata kapten atau awak kapalnya.
Beaching ke Pantai
Pantai Wayag
menjadi pilihan utama saat melakukan beaching. Pantai ini berbentuk landai
dengan pasir yang putih halus, berombak tenang dengan bonus pemandangan yang
sangat cantik.
Adapula
Pantai pasir putih di pulau Yeben besar dan Yeben kecil. Kemudian pantai pasir
timbul yang berada di depan Pulau Kri. Pasir timbul yang hanya berukuran seluas
kapal pinisisangat cocok digunakan sebagai arena foto narsis.
Selain di
atas ada pula pantai pasir putih di pulau Koh, pantai Farondi, Pulau banos dan
Namlol. Masih banyak lagi lokasi beaching di raja Ampat yang belum tereksplor.
Menikmati Wisata Hijau Raja Ampat
dengan Crusing dan Kayaking
Cruising
adalah naik speedboot untuk menyusuri laguna, teluk, selat sambil menikmati
pemndangan. Kawasan yang bisa cruising adalah kawasan Fam Lagoon, laguna Wayag,
Teluk Kabui, The Passage (celah sempit antara Pulau Waigeo di utara dan Pulau
Gam di selatan).
Di Masool
ada area yang paling keren untuk disusuri yaitu Kabalilikklol dan Yapap.
Di raja Ampat
juga bisa melakukan kayaking. Kayaking dilakukan sama seperti crusing namun
jangkaunnya lebih luas lagi.
Bird Watching Papua
Bird
Watching merupakan kegiatan favorit
melihat burung di Papua yang sering dilaksanakan. Terutama bird of paradise (burung
Cenderawasih). Mengapa? Karena jenis burung ini sangat banyak di sana.
Nah, untuk
raja Ampat, kegiatan ini berada di Desa Sawinggrai. Desa ini terletak di Pulau
Gam bagian selatan Pulau Waigeo. Untuk mencapai ke sana, harus berangkat
subuh-subuh.
Burung ini
suka hinggap di dahan pohon yang tinggi. Pandangan mata tetap ke atas agar bisa
menyaksikan burung cenderawasih jantan berwarna merah menyala menari-nari sebelum
mengajak pasangannya kawin.
Batu Karang yang Ciamik
Raja Ampat
banyak menawarkan pemandangan ciamik berupa batuan karst (batu karang).
Medannya tidak terlalu sulit dan jalurnya juga pendek. Lama perjalanan sekitar
45 menit dengan sedikit kehati-hatian. Karena batu karangnya tajam.
Tempat
utamanya berada di Bukit Wayag, Bukit Fainemo dan Teluk Kabui. Sedangkan di
Misool, hanya ada satu bukit. Namanya bukit Harfat Jaya Dapunlol. Semua bukit
menjanjikan bird eye view ke arah
gugusan pulau karang.
Begitu
banyak Papua destinasi wisata hijau yang
bisa dikunjungi. Perlu persiapan yang matang baik materi maupun fisik untuk
sampai di sana.
Adalah wajar
bagi Maryati memplot rencananya tiap tahun untuk ke Raja Ampat. Aku saja yang
membaca buah karyanya itu ikut terhanyut dalam hayalan-hayalan yang belum
pasti. Emosiku terbawa seakan-akan aku bisa merasakan segenggam surga yang
jatuh ke bumi.
Belum lagi
tahun 2020 ini sebuah majalah tertua dan ternama di Inggris yang bernama “The
Sunday Time” menetapkan Raja
Ampat menjadi destinasi wisata terbaik 2020.
Duuh, semakin
bertambahlah rasa penasaranku padanya. Begitu indahnya ciptaanMu ya Rabb. Di
dunia saja sudah seindah itu digambarkan oleh manusia. Bahkan lebih indah jika
menyaksikan langsung dengan mata kepala. Apalagi surga yang sebenarnya.
Adalah wajib bagiku dan orang-orang Indonesia untuk menjaga kelestarian dan kekayaan alam hutan, kekayaan alam laut serta budaya di Indonesia khususnya di daerah Papua. Untuk itu aku sangat setuju dengan kerja keras dari Yayasan Ekosistem Nusantara Berkelanjutan (EcoNusa Foundation). Dimana mereka berfokus pada upaya peningkatan berbagai inisiatif tingkat lokal dan internasional dalam rangka pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan di wilayah Maluku dan Papua.
Well, semoga
suatu saat aku bisa kesana. Perhaps!! Aamiin.
(Sumber : https://youtu.be/XZtBXvqqkkA)
No comments
Terima kasih atas kunjungannya. Silahkan tinggalkan pesan atau saran seputar tema pembahasan :).