Selalu Banyak Harapan di Tiap Ramadan

Selalu Banyak Harapan di Tiap Ramadan

Posted by ana_susan 16 Mei 2020


Foto: pngimage.net


“Ramadan jadilah engkau selalu ditunggu dan dirindukan 
setiap manusia”


Ramadan adalah bulan keberkahan yang diberikan Allah pada hambaNya. Tidak ada yang bisa menyaingi keunggulan ramadan. Tidak ada keistimewaan selain di bulan ramadan. Allah memang memberikan nama bulan-bulan dalam setahun. Semua bulan mengandung kebaikan, namun tidak sebaik bulan ramadan.

Banyak yang bertanya, mengapa pada bulan ramadan saja manusia sibuk menata hati, sibuk bersedekah, sibuk tilawah, sibuk salat malam dan sibuk mengisi setiap kebaikan? Mengapa di bulan yang lain tidak?

Padahal seharusnya, mereka tahu, kalau setiap helaan nafas harus selalu berada dalam koridorNya. Tidak boleh melenceng sedikit pun. Karena kematian senantiasa berada di depan mata. Usia tidak ada yang tahu selainNya.

Apakah kita hanya menunggu ramadan saja, baru berbuat banyak kebaikan? Jangan, jangan pernah demikian. Malaikat senantiasa tidak tidur dalam mencatat amal dan perbuatan kita. Bukankah setiap kebaikan yang kita lakukan adalah untuk kita? Demikian sebaliknya.

Manusia boleh berharap akan sesuatu yang dia inginkan. Namun, semua keputusan ada di tanganNya. Dia lah yang berhak mengatur manusia sesukaNya. Terlalu banyak harapan yang tersimpan di dalam buku, namun semua sesuai dengan keputusanNya. Ikhtiar itu harus, karena itulah proses perjuangan kita untuk mendapat kebaikan dariNya.

Dimanakah Keistimewaan Ramadan Itu?

Lantas, apa keistimewaan dari ramadan, hingga kita sering berharap banyak padaNya? Banyak, sangat banyak. Bulan ramadan adalah bulan diturunkannnya alquran. Alquran sebagai pedoman hidup manusia. Di sana sangat jelas jawaban setiap permasalahan manusia, mulai dari lahirnya sampai kematian. Di sana terangkum peristiwa setelah kematian hingga keputusan Allah yang menetapkan manusia syurga atau neraka. Semua ada di sana.

Apa keistimewaan yang lain? Pahala kebaikan yang kita lakukan berlipat ganda, khusunya di malam lailatul qadar. Yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Seribu bulan bisa kita katakan sekitar 83 tahun. Jadi bayangkan jika saat kita berbuat baik di malam tersebut, kita telah mendapatkan kebaikan selama 83 tahun.

Tidak itu saja, di bulan ramadan, banyak doa-doa yang dikabulkan Allah, banyak yang bertaubat juga diampunkan Allah. Bulan yang penuh rahmad, magfirah dan diampunkan dosa. Itulah bulan ramadan.

Bolehkah Berharap Saat Ramadan?

Ramadan ini memang berbeda dari ramadan sebelum-sebelumnya. Allah memberi efek yang berbeda untuk ramadan sekarang. Tidak boleh berjamaah, hindari bertemu orang banyak, memakai masker, dan masih banyak lagi. Semua menandakan bukti cintaNya pada kita. Agar kita bisa lebih bersyukur. Allah ingin mengembalikan keseimbangan Alam ini sesuai dengan fitrahnya. Hanya saja manusia tidak mengetahui. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa membaca tanda-tanda dari kekuasaan Allah.

Berharap ramadan di tahun depan seperti sediakala pasti. Menikmati ibadah yang indah di rumahNya. Berjamaah bersama orang-orang yang memiliki ruh yang sama. Mudik apa lagi. Semua terangkum indah setelah lama berpuasa serta bertemu sanak saudara. Namun semua harus ditunda sementara waktu hingga keadaan kembali normal.

Bagi umat Islam, selalu banyak harapan di setiap Ramadan. Berharap Allah selalu bersamanya, mengampuni setiap dosanya, memberi rahmat dan kebaikan padanya dan bisa bertemu denganNya di akhirat kelak.

Selalu banyak harapan yang bisa ditorehkan melalui lisan ini. Bertemu kedua orang tua serta sanak saudara, semua akan terangkum indah manakala bisa direalisasikan di setiap ramadan. Semoga semua doa-doa kita dikabulkan olehNya. Aamiin.

#ChallangeBPN_21

No comments

Terima kasih atas kunjungannya. Silahkan tinggalkan pesan atau saran seputar tema pembahasan :).