Probiotik dan Prebiotik Duo Booster Daya Tahan Tubuh.

 


Teman-teman pernah nggak sih setelah makan mengantuk? 


Jika iya, fenomena ini adalah peringatan pada kita bahwa perut kita sedang ada masalah. Padahal sederhananya, saat tubuh membutuhkan energi, maka otak kita akan memberi sinyal lapar. Selanjutnya kita pun akan makan. Namun, kenyataannya setelah makan malah mengantuk. Padahal seharusnya energi kita bertambah. 


Saat makanan dicerna di dalam mulut, lalu masuk ke dalam lambung. Maka mereka akan bekerja sangat keras. Apalagi jika makanan yang dimasukkan sangat beragam. Ada karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. 


Bayangkan jika semua disatukan sekaligus mengunyahnya. Belum lagi kunyahan kita yang tidak sempurna. Padahal  kunyahan sempurna akan menghasilkan banyak enzim di dalam mulut. 


Atau bahkan terkadang kita sering mencampurkan dua jenis protein sekaligus. Misalnya ikan dan telur atau daging dan ikan. Kebayang kan gimana mesin tubuh kita bekerja amburadul. Semua itu akan menyebabkan makanan kita menjadi makanan fermentasi dan busuk di dalam usus.


Dr. Hiromi Shinya mengatakan bahwa mengunyah 30-50 kali ternyata membuat perut kita kentang lebih lama. Menariknya ini bisa menjadikan program diet bagi yang sedang melaksanakannya. 


Dengan mengunyah lebih lama, maka makanan di mulut menjadi sempurna sehingga saat sampai di lambung maka kerja lambung akan lebih optimal sehingga nutrisi makanan tersalurkan dengan baik di usus. 


Jadi kebayang kan jika perut kita bermasalah tentu penyakit akan mudah muncul. 



Jumlah Enzim dalam Tubuh


Dr Zaidul Akbar mengatakan dalam bukunya yang berjudul “Jurus Sehat Rasulullah “ pada halaman lima bahwa tubuh kita terdiri atas sekitar 3 ribu enzim dalam perut. Semuanya bekerja sangat baik di waktu pagi, siang dan malam. Enzim ini mengatur lebih dari 25 ribu jenis reaksi kimiawi enzim dalam tubuh. Jadi jika satu bermasalah maka yang lain juga ikut, karena tubuh kita adalah satu kesatuan.


Mengapa Enzim Bermasalah?


Salah satu penyebab enzim kita bermasalah adalah sering memasukkan makanan olahan. Makanan olahan yang dimaksud adalah makanan yang terdiri atas bahan – bahan kimia, bahan pengawet, perisa dan bahan olahan lainnya. Bahkan obat-obatan kimia pun termasuk di dalamnya. Nah, bahan ini jika masuk dalam tubuh kita menyebabkan kinerja enzim di tubuh terganggu. 


“Lantas, bagaimana cara mengatasinya. Apalagi kita tidak pernah lepas dengan makanan olahan tersebut”.


Para ahli nutrisi menyarankan agar dalam sehari ada makanan mentah yang kita makan. Tujuannya adalah agar enzim kita terjaga. Makanan mentah yang dimaksud adalah buah-buahan dan sayur – sayuran mentah. Jika tidak ada keduanya, minumlah air perasan jeruk nipis hangat terutama di pagi hari sebelum sarapan. Boleh ditambah dengan beberapa tetes madu.


Jika jeruk nipis tidak ada. Teman-teman boleh menggantikannya dengan cuka. Seperti cuka apel, cuka madu, dan cuka kurma. Cuka ini adalah sebaik-baik lauk. Sesuai hadist Rasulullah shalallahu alaihi yang artinya


“ Sebaik-baik lauk adalah cuka 

(HR Muslim)".


Cuka ini berfungsi sebagai salah satu penguat usus yang bisa menyuplai prebiotik dan probiotik. Cuka juga sangat disarankan bagi penderita gangguan pencernaan, karena dia mampu membersihkan usus dengan baik.


Kalau tidak menemukan buah, sayur, jeruk nipis atau pun cuka. Solusinya adalah hindari makanan olahan. Bahkan makanan yang diolah juga bisa mengganggu kerja enzim. Seperti dikukus, rebus, bakar atau goreng. Namun ya itu tadi, kita tidak bisa menghindari semua proses pengolahan makanan tersebut. Jadi tetaplah diselingi dengan buah dan sayur mentah atau makanan yang mengandung probiotik dan prebiotik. 



Probiotik dan Prebiotik 


Sebenarnya probiotik dan prebiotik itu apa sih? Pada tulisan sebelumnya Aku menyebutkan beberapa kali. 


Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia),  probiotik adalah bakteri baik di dalam usus yang menghasilkan antibiotik yang membantu kebutuhan usus dalam proses metabolisme dan meningkatkan daya tahan tubuh.


Sumber makanan probiotik ini dicirikan dengan makanan fermentasi. Makanan yang terfermentasi mengandung asam laktat yang banyak. Asam laktat ini menyebabkan probiotik dalam tubuh pun dapat berkembang biak dengan baik. 


Makanan probiotik seperti tempe, yogurt, asinan sayur dan buah, acar, kimchi (salad khas Korea), Dekker naniura (ikan asam khas Batak yang hanya dimasak dengan menggunakan asam), taucho dan keju. Berikut adalah beberapa contoh makanan bagi probiotik.



Jadi dapat dipastikan indikator tubuh kita mulai merasakan sakit adalah karena kurangnya probiotik dalam tubuh. Kurangnya probiotik menyebabkan pencernaan dalam tubuh tidak bersih sehingga muncul penyakit. 


Setelah kita tahu apa itu probiotik, maka kita juga perlu tahu apa yang dimaksud dengan prebiotik


Prebiotik adalah komponen makanan yang menguntungkan bagi kesehatan karena merangsang pertumbuhan atau aktivitas mikroba tertentu di dalam kolon atau usus.


Prebiotik mampu meningkatkan bakteri baik dalam tubuh. Dalam usus manusia terdapat sekitar 100 triliun bakteri dari 300 varietas berbeda. Jumlah sebesar itu terdiri atas  tiga karakter bakteri yakni bakteri baik, bakteri jahat dan bakteri netral. 



Bakteri baik berfungsi memperkuat sistem kekebalan tubuh sedangkan bakteri jahat sebaliknya. Dari ketiga karakter bakteri, bakteri netral yang paling mendominasi usus manusia. Sifat bakteri ini tergantung mayoritas bakteri baik dan jahat. Jika lebih banyak bakteri baik, maka bakteri netral akan ikut baik. Demikian sebaliknya. Dapat dikatakan bakteri netral penentu kesehatan lingkungan usus secara keseluruhan.


Contoh prebiotik dapat ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, beberapa jenis rempah seperti bawang merah dan bawang putih. Rempah tersebut memiliki jumlah oligosakarida yang tinggi. Fungsi oligosakarida ini adalah sebagai media pertumbuhan bakteri baik. 


Nah, jadi demikian pentingnya probiotik dan prebiotik dalam tubuh kita. Kita mungkin tidak bisa memenuhi keduanya dalam usus dengan baik, namun tidak salahnya mencoba gaya hidup yang sehat agar kesehatan itu kembali pada yang menjaganya. Sehingga kita juga semakin sadar pentingnya duo booster ini bagi daya tahan tubuh.


Semoga artikel ini bermanfaat bagi diriku dan teman-teman ya. 


Referensi:

Dr, Zaidul Akbar, 2020, Jurus Sehat Rasulullah, hidup sehat menebar manfaat, cetakan ketiga, penerbit PT Sygma Media Inovasi, 316 halaman, Bandung.






No comments

Terima kasih atas kunjungannya. Silahkan tinggalkan pesan atau saran seputar tema pembahasan :).