Pahlawan Literasi Masa Kini: Menguatkan Bahasa Indonesia dan Literasi Anak dengan Les Membaca di Kumon
Ana Susan
"Di era serba digital ini, minat anak-anak untuk belajar bahasa Indonesia sering kali tersisihkan oleh media digital. Namun, pentingnya literasi anak tetap menjadi prioritas kita sebagai orang tua dan pendidik. Salah satu cara efektif untuk meningkatkan kemampuan literasi ini adalah dengan metode les membaca di Kumon, yang tidak hanya mengajarkan anak membaca dan menulis, tetapi juga membangun kecintaan mereka terhadap bahasa Indonesia."
Di tengah arus globalisasi yang semakin pesat, untuk mempertahankan kekayaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional menjadi tantangan tersendiri buat kita. Tantangan ini menjadi semakin kompleks ketika kita melihat angka literasi yang masih perlu ditingkatkan, terutama di kalangan generasi muda.
Kita selaku orangtua atau pendidik, hendaknya bisa menjadi "pahlawan literasi masa kini" bagi anak-anak dalam membantu diri mereka dalam menguasai keterampilan membaca dan menulis bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Lantas, seberapa pentingkah bahasa Indonesia bagi anak?
Pentingnya Bahasa Indonesia bagi Anak.
Bahasa Indonesia sangat penting untuk anak karena merupakan sarana utama dalam berkomunikasi, berpikir, dan memahami apa yang ada di sekitar mereka. Dengan bahasa Indonesia anak-anak akan mampu menyerap pengetahuan, mengembangkan keterampilan sosial, serta meningkatkan kemampuan kognitif dan emosional.
Selain itu juga, bahasa Indonesia merupakan identitas nasional dan sebagai sarana pemersatu bangsa. Literasi bahasa Indonesia yang kuat pada anak sangat berperan dalam keberhasilan mereka dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari.
Nadiem Makarim, dalam Seminar dan Lokakarya Kemahiran Berbahasa Indonesia, pada Selasa (2/11/2021), mengatakan bahwa di tengah globalisasi yang menuntut kita untuk mampu berbahasa asing, kita harus selalu mengingat dan menyiapkan anak-anak kita menggunakan bahasa Indonesia. "Karena dengan mampu berbahasa Indonesia merupakan pengakuan terhadap kemerdekaan berbahasa," tambahnya.
Jadi, kita selaku para pahlawan literasi masa kini, hendaknya memastikan anak-anak tidak hanya sekadar bisa berbahasa asing, tapi juga berbahasa Indonesia.
Di sinilah peran penting dari kehadiran Kumon dalam memberikan metode belajar yang terarah sehingga anak-anak pun dapat mengembangkan keterampilan literasi mereka sejak dini.
Asal Mula Kumon Terbentuk
Kumon didirikan oleh Toru Kumon yang berasal dari Jepang pada tahun 1954. Metode belajar Kumon ini berawal dari metode yang dikembangkan Toru Kumon untuk membantu putranya dalam pelajaran matematika.
Kemudian dia membuat beberapa worksheet yang dikerjakan secara konsisten oleh anaknya. Hasilnya, lama kelamaan nilai matematika menjadi bagus. Maka terpikir olehnya untuk menerapkan pada anak-anak lain yang berada di lingkungan rumahnya. Dan lagi-lagi mendapatkan hasil yang sama seperti anaknya. Maka muncullah ide untuk mendirikan kumon.
Toru sangat percaya bahwa setiap anak memiliki potensi untuk belajar secara mandiri. Karena itu, ia menciptakan lembar kerja yang membantu anak-anak belajar secara bertahap dan sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing.
Seiring dengan berjalannya waktu, metode Kumon berkembang dan diakui di seluruh dunia sebagai salah satu metode belajar mandiri yang efektif, termasuk dalam pengajaran bahasa dan literasi atau lebih tepatnya program bahasa Indonesia kumon
Program Bahasa Indonesia Kumon dan Jenjang Usia yang Tepat
Kumon adalah lembaga pendidikan yang menawarkan berbagai program belajar untuk membantu anak-anak dan remaja mengembangkan keterampilan akademiknya.
Ada tiga program utama yang tersedia dalam lembaga ini yaitu matematika, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Program bahasa Indonesia Kumon sendiri memiliki beberapa tahap keunggulan.
1. Membantu anak belajar membaca dan menulis dengan metode yang menyenangkan
2. Meningkatkan kecepatan dan ketepatan membaca
3. Menumbuhkan minat baca
4. Memperkuat pemahaman bacaan tingkat lanjut
Dengan kemampuan pemahaman tingkat lanjut ini, maka secara tidak langsung anak-akan gemar membaca dan mampu memahami isi buku tanpa tergantung pada jenis bukunya. Tidak hanya itu, mereka akan mudah menangkap maksud dari lawan bicara, mampu menyampaikan ide dengan jelas serta mampu menulis dengan kalimat struktur yang baik.
Jadi literasi anak secara tidak langsung telah tercover dengan tepat dengan bahasa Indonesia Kumon.
Hebatnya lagi, dalam program bahasa Indonesia kumon ada kursus membaca anak yang disesuaikan dengan jenjang usianya. Kursus ini dimulai dari umur tiga hingga 13 tahun ke atas.
Pada usia 3-4 tahun, anak-anak diharapkan akan menjadi sosok yang bisa meningkatkan kepercayaan dirinya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dengan metode belajar mandiri yang disesuaikan dengan kemampuan tiap anak, Kumon memastikan setiap anak belajar pada tingkat yang tepat.
Anak-anak di Kumon dapat melampaui tingkatan kelasnya melalui materi Kumon yang dirancang untuk anak prasekolah hingga perguruan tinggi. Anak yang membutuhkan waktu lebih lama tidak merasa terbebani, sementara yang unggul mendapat tantangan lebih sulit lagi. Metode ini meningkatkan kepercayaan diri mereka, karena berkembang sesuai kemampuan belajarnya masing-masing.
Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Kumon merancang metode kursus membaca anak dimulai dari usia dini atau tiga tahun?
Ternyata Kumon punya alasan tersendiri mengapa kursus membaca anak atau les membaca dimulai di usia tiga tahun adalah karena pada usia tersebut mereka memiliki kemampuan yang tinggi dalam menyerap berbagai macam pembelajaran. Nah, salah satu kemampuan yang penting untuk diperluas adalah kemampuan komunikasi dalam bahasa Indonesia.
Jadi tidak khawatir lagi jika mereka memasuki jenjang SD (Sekolah Dasar) mampu berkomunikasi dengan lancar karena memiliki kosa kata yang banyak di kepalanya. Anak juga akan mudah memahami berbagai hal secara mendalam dan emosinya juga stabil.
Ada banyak cara yang dilakukan Kumon pada les membaca untuk menstimulasi diri mereka dengan sangat menyenangkan. Yakni dengan membacakan cerita, memperdengarkan lagu atau sekedar mengajaknya berbicara.
Sebenarnya membacakan cerita pada anak dapat dimulai sejak mereka lahir. Tujuannya adalah agar kosa kata mereka melimpah, daya ingat yang bagus, emosinya stabil dan menjadi suka membaca.
Demikian pula menyanyikan lagu untuk mereka disertai dengan gerak dan senyum kita. Ini akan memberi kesan respon yang menyenangkan bagi mereka.
Sering berkomunikasi dengan anak usia dini atau pra sekolah adalah cara yang tepat baginya untuk menjadi anak yang pintar dan kaya akan kosa kata.
Pada usia 5-12 tahun, anak-anak diharapkan akan terbentuk kemandirian. Dimana lembar kerja Kumon dirancang untuk membangun kebiasaan belajar mandiri, dengan soal-soal yang dilengkapi contoh dan penjelasan untuk mendorong mereka agar dapat berpikir dan menjawab secara mandiri. Melalui proses ini, mereka belajar menetapkan target dan menyelesaikan soal baru secara mandiri.
Pada usia 13 tahun ke atas, diharapkan anak mendapatkan skill atau keahlian yang ada pada diri mereka. Caranya adalah dengan membantu anak mengembangkan keterampilan hidup yang sangat penting, seperti disiplin, manajemen waktu, kepercayaan diri, dan ketekunan. Pendekatan ini mempersiapkan mereka untuk sukses di kelas dan menghadapi tantangan masa depan dalam meraih impian atau cita-cita mereka.
Kebayang ya jika anak dibimbing bagaimana berbahasa Indonesia yang tepat dan sesuai dengan jenjang usianya. Sehingga kematangan dia dalam menyerap materi bahasa Indonesia akan berjalan dengan sempurna apalagi di jenjang usia 13 tahun ke atas dia sudah tidak bingung lagi memilih skill yang tepat jika seandainya melanjutkan ke pendidikan berikutnya.
Kalau pun terbeban dengan biaya, dan mereka diharuskan untuk bekerja, akan mudah mencari lapangan kerja yang sesuai dengan skill mereka. Berapa banyak para pekerja yang bekerja tidak sesuai dengan skillnya. Hasil kerjanya malah tidak optimal.
Namun, yang menjadi masalah utama itu adalah masih banyak anak-anak yang tidak menyukai pelajaran bahasa Indonesia. Mungkin kita sering melihat pemandangan saat kita sekolah dulu, jika pelajaran bahasa Indonesia tiba, pasti mengantuk.
Tiga Alasan Anak Tidak Menyukai Bahasa Indonesia
Sebenarnya ada beberapa alasan mengapa anak-anak mudah mengantuk saat pelajaran bahasa Indonesia bahkan pada pelajaran tertentu sehingga mereka tidak menyukainya.
1. Posisi duduk
Berdasarkan sumber Instagram @kumonindonesia, posisi duduk yang tegap akan meningkatkan kepercayaan diri, mengurangi rasa kantuk, bernafas lebih baik dan semakin fokus maupun konsentrasi. Jadi yuk kita cek posisi duduk anak kita saat belajar.
2. Pelajarannya yang tidak asyik
Bahasa Indonesia sering disebut pelajaran yang suka mengarang atau menulis cerita baik itu cerita sebenarnya atau cerita fiksi. Dan ini merupakan aktivitas membosankan bagi sebagian anak. Jadi harus ada cara kreatif dalam menyampaikan materi yang satu ini. Sehingga bahasa Indonesia menjadi materi yang menyenangkan.
3. Kurang suka baca
Seperti kata pepatah, bagaimana orangtua, demikian pula anaknya. Jika orangtua suka membaca buku, dengan sendirinya anak pun suka membaca. Jadi jangan salahkan anak mengapa tidak suka membaca?. Yuk bercermin pada diri kita jika ingin menjadi pahlawan literasi masa kini, harus mengubah pola membaca itu menjadi rutinitas sehari-hari yang bisa menjadi contoh buat mereka.
Mengapa Anak-anak Tidak Suka Membaca?
Untuk beberapa alasan diatas, terutama dalam hal kurang suka membaca, maka les membaca anak di kumon mampu memberi solusinya.
Sebenarnya ada beberapa alasan mengapa anak-anak kurang suka membaca.
1. Kosakata anak yang terbatas, sehingga dapat membuat dirinya kesulitan memahami isi cerita. Mungkin kita sering melihat anak usia SD dengan bacaan yang masih terbata-bata. Bahkan di usia mereka masih ada yang belum bisa membaca.
2. Anak membaca belum lancar sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan buku. Dengan minimnya kosa kata di kepala, maka saat membaca pun mereka akan ketinggalan dari teman-teman yang telah lancar membaca.
3. Kebiasaan membaca tidak terbentuk dalam keluarga. Sehingga berpengaruh pada anak. Jika orang tua jarang meluangkan waktu untuk membaca, maka anak pun demikian. Apalagi distraksi tekhnologi digital memungkinkan hal tersebut terjadi. Padahal jika kita mampu mengarahkan mereka, kemampuan mereka dalam literasi akan lebih menakjubkan. Misalnya melalui Kumon Conect yang diadakan oleh Toru Kumon.
Kumon Conect cara terbaru belajar Kumon secara digital, bertujuan untuk menjalin kedekatan anak-anak, orang tua, dan Pembimbing Kumon melalui komunikasi yang intens serta hubungan personal yang erat.
4. Membaca sering dianggap kurang menarik karena anak tidak menemukan bacaan yang sesuai minatnya. Disinilah peran kita untuk bisa memancing keinginan mereka agar tetap suku pada buku. Misalnya diawali dengan membaca buku dengan suara dan gerak yang sesuai dengan bacaan terutama di usia dini.
Pasti itu sangat menyenangkan bagi mereka. Aku jadi ingat saat dulu anak-anakku ku bacakan buku cerita pada mereka menjelang tidur dengan metode seperti ini. Bukannya mereka tambah ngantuk, akan tetapi tambah semangat mendengarkannya. Padahal mataku tinggal beberapa watt lagi mau terpejam.
5. Penggunaan game di handphone yang berlebihan membuat anak lebih fokus bermain daripada membaca buku. Padahal jika dialihkan dengan membaca buku elektronik sambil kita juga ikut membacakannya buat mereka, maka pasti akan sangat menyenangkan bagi anak.
Jadi untuk beberapa alasan diatas maka, dalam menumbuhkan minat baca pada anak, pastikan ia membaca dengan lancar dan memahami isi bacaan. Pilihlah buku dengan kosakata yang sesuai dengan kemampuannya, serta berikan pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan pemahaman dan ketertarikannya pada membaca. Untuk itu kursus membaca di Kumon adalah tempat yang tepat bagi mereka.
Cara mendaftarnya juga gampang. Cari kelas terdekat, lalu buatlah janji temu dengan pembimbing Kumon agar tahu tentang penjelasan detail cara belajar di kelas dan selanjutnya ada tes penempatan gratis yang bertujuan untuk menentukan kelas yang tepat bagi anak kita. Jangan lupa menghubungi mereka secara online terlebih dahulu. Teman-teman akan diarahkan pada pengisian formulir kursus membaca seperti gambar berikut ini.
Di Kumon, anak juga akan mendapatkan stimulus yang tepat yang diberikan pada usia dini dan pra sekolah. Tidak hanya itu, disana juga diajarkan menulis yang membantu memperkuat keterampilan tulisan anak. Karena kita tahu di usia dini dan pra sekolah, kebanyakan mereka belum mampu menulis dengan baik.
Les membaca dan menulis di kumon membantu mengembangkan keterampilan motorik halus anak dan ini memberi kepercayaan diri mereka sebagai bekal untuk masuk ke jenjang TK (Taman Kanak-kanak).
Nah bagaimana cara kumon membantu keterampilan motorik halus anak tersebut?
Cara Kumon Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus Anak
Salah satu perkembangan mereka adalah keterampilan motorik halus. Dimana keterampilan ini menuntun mereka untuk bisa mengerjakan beberapa aktivitas secara mandiri. Seperti menggambar, menulis atau sekedar mengancingkan bajunya sendiri.
Keterampilan menulis tangan dengan baik akan memberi dampak pada membaca, menulis dan komunikasi bagi dirinya di kemudian hari.
Bahkan dalam artikel website resmi dari kumon mengatakan bahwa keterampilan motorik halus anak adalah sebagai salah satu kunci kesiapan mereka memasuki jenjang TK.
Adapun cara Kumon mengembangkan keterampilan motorik anak di usia dini dan pra sekolah diawali dengan :
1. Pemilihan pinsil yang tepat dengan genggaman tangan mungilnya.
Ukuran pinsil lebih pendek, terbuat dari pinsil timah 6B dan 4B yang lembut. Pinsil ini memberi kenyamanan bagi tangannya untuk bergerak ke segala sudut dan arah.
2. Tekanan pinsil yang tepat mendorongnya untuk bisa menulis dengan baik.
3. Membaca sesuai arahan.
Anak akan diarahkan pada bacaan yang mengikuti ilustrasi warna warni di lembar kerjanya. Karena memang saat usia ini mereka sangat menyenangi warna.
4. Membangun stamina.
Saat kepercayaan diri dan mandiri tumbuh, maka anak akan lebih berstamina untuk menulis hingga ke level yang lebih tinggi.
Jadi, gimana nih masih ragu untuk membawa kejeniusan mereka berkembang bersama Kumon. Aku sendiri baru tau kalau ternyata pinsil itu berpengaruh pada keterampilan motorik halus anak.
Dulu aku malah memberikan alat tulis yang sama dengan pinsil yang aku gunakan. Pantas saja di usia dini mereka sulit untuk menulis dengan baik. Malah sukanya menggambar menggunakan ukuran batang spidol warna yang lebih besar dari pinsil. Bahkan mereka suka menulis menggunakan spidol dari pada pinsil. Yah jelas lah, kan ukurannya lebih gede sesuai genggaman tangannya yang mungil. Masya Allah. Jadi senyum-senyum sendiri.
Orangtua Memilih Kumon sebagai Teman Literasi Anak
Ada dua alasan mengapa kebanyakan orangtua memberi kursus membaca anak di Kumon
1. Kesesuaian program dengan jenjang usia anak
Di Kumon, program belajar disesuaikan dengan jenjang usia anak. Hal ini dapat memberikan pengalaman belajar yang optimal bagi setiap kelompok usia.
Anak-anak prasekolah akan mendapatkan dasar-dasar literasi sesuai kemampuan mereka, sementara anak-anak yang lebih tua dapat menantang diri mereka dengan materi yang lebih sulit. Untuk lebih lanjut tentang jenjang usia di program Kumon, lihat kursus membaca anak.
2. Fleksibilitas dan komitmen terhadap literasi bahasa Indonesia
Kumon memahami bahwa tidak semua anak belajar dengan cara yang sama atau dalam waktu yang sama. Program ini menawarkan fleksibilitas dalam penyesuaian materi dan jadwal, sehingga anak dapat belajar tanpa merasa terbebani.
Bagi kebanyakan orang tua, fleksibilitas ini adalah salah satu alasan utama memilih Kumon sebagai teman dalam meningkatkan literasi anak-anak mereka.
Setidaknya dua alasan tersebut yang bisa memberi kepercayaan para orangtua untuk tetap berpartner dengan Kumon demi masa depan mereka.
Bagi teman-teman yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang les membaca dan menulis di Kumon, bisa cek di Instagram Kumon atau di website resminya ya.
Yuk bantu anak kita dengan menjadi "pahlawan literasi masa kini" untuk menguatkan bahasa Indonesia dan literasi mereka dengan dengan les membaca di Kumon.
Kesimpulan
Kumon menawarkan solusi praktis dan efektif untuk mengembangkan literasi anak dengan fokus pada bahasa Indonesia melalui les membaca yang dirancang khusus sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan setiap anak.
Program ini tidak hanya membantu anak-anak menjadi mahir dalam membaca dan menulis, tetapi juga membentuk karakter yang kuat, keterampilan berpikir kritis, serta kecintaan terhadap bahasa Indonesia.
Dengan pendekatan yang menyeluruh dan berfokus pada perkembangan mandiri, Kumon memberikan kontribusi nyata sebagai pahlawan literasi masa kini. Orangtua yang memilih Kumon sebagai partner pendidikan bagi anak mereka, membantu menciptakan generasi yang cakap, percaya diri, dan memiliki apresiasi tinggi terhadap bahasa Indonesia.
Sumber Referensi
https://id.kumonglobal.com/
https://m.tribunnews.com/amp/nasional/2021/11/02/nadiem-ingatkan-pentingnya-penanaman-bahasa-indonesia-sejak-dini-di-tengah-globalisasi
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/08/mendikbud-literasi-lebih-dari-sekadar-membaca-buku
No comments
Terima kasih atas kunjungannya. Silahkan tinggalkan pesan atau saran seputar tema pembahasan :).