Insto Dry Eyes : Solusi untuk Gejala Mata Kering bagi Si Digital Savvy
Ana Susan
Menjadi seorang ibu serba bisa sepertinya suatu keharusan bagiku pribadi. Banyak hal yang dituntut dalam perkembangan teknologi. Namun kadang membuat diri ini iri hati. Pada anak-anak yang tumbuh di zaman sekarang ini.
Berbeda saat masa mudaku dulu. Dimana mencari informasi cukup dengan baca buku. Bahkan, harus mencari data lagi jika tidak berlaku. Belum lagi harus menguras uang saku.
Ada banyak kelebihan dan kekurangan zaman dulu dan sekarang. Kalau dulu penuh perjuangan dalam menggali informasi hingga matang. Namun sekarang, informasi itu di depan mata terbentang.
Tapi sayang seribu sayang. Kebanyakan anak zaman sekarang, tidak sigap dan tidak melek akan keberuntungan yang datang. Teknologi yang terpampang, dianggap baginya semuanya gampang.
Sungguh miris rasa hati sampai teriris. Ingin rasanya meringis, mengingat pengorbananku dulu menggali ilmu sampai nangis.
Duh, perkembangan teknologi ternyata tak semuanya menjadikan orang lebih kreatif. Justru, keberadaannya membuat semua orang terlena. Semoga kita bukan salah satu diantaranya.
Aku dan Sulungku
Suatu siang, anak sulungku melihatku memasak. Di saat itulah Aku bercerita banyak tentang kehidupan. Penekananku sebenarnya adalah pada bakatnya. Dia seorang You Tuber. Suka atau pun tidak, kudu membuat konten di You Tube. Namun, beberapa bulan belakangan justru diabaikannya.
Dari situ aku pun mulai mengomporinya untuk aktif kembali di canal You Tube yang telah lama dirintisnya. Sayangkan kalau harus tenggelam. Apalagi ditambah akun Instagramnya yang followersnya tidak bertambah karena jarang update status.
Awalnya dia berkata malas, begini, begitu dan seterusnya. Aku tau dia tipe anak yang kudu diberi contoh dulu baru percaya. Akhirnya ibu yang memiliki keterbatasan dalam digital savvy pun mulai memberanikan diri di dunia permedsosan.
Anak kedua dan ketiga lain lagi bakatnya. Yang satu ke animasi, dan satunya ke ilustrasi.
Aku pun mulai mempelajari dunia videografi, animasi dan ilustrasi. Padahal jika dilihat bakatku sendiri bukan ke arah yang mereka minat. Ha ha ha. Begitulah seorang emak seperti aku, yang di awal pernikahan memiliki tekad harus serba bisa di depan para penerusnya.
Namun, demi memberi contoh yang baik pada anak-anak, Aku harus melek teknologi atau bahasa kerennya digital savvy. Tujuannya agar tidak tenggelam dengan zaman yang ada. Ikut kelas desain, ilustrasi, animasi dan videografi merupakan salah satu ikhtiarku agar mampu memberi argumen pada mareka.
Apakah Aku lelah? Tentu, plus mata yang sering perih, sepet, gatal bahkan sering ku kucek hingga mataku sakit karenanya. Sakit mata pun bertambah manakala sering menatap layar ponsel setiap hari.
Namun, sekali lagi ku abaikan semuanya demi berjibaku pada digital savvy. Cieeee.
Lantas apa sih digital savvy itu sendiri?
Digital Savvy dan Manfaatnya
Digital savvy adalah masyarakat yang hidup dan beradaptasi dengan dunia digital.
Artinya, masyarakat yang dapat memahami dan mendalami tentang teknologi digital dan keterampilan yang diperlukan untuk menggunakannya secara efektif.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat, menjadikan semua perusahaan bahkan pekerjaan menjadi mudah. Jadi bagi ibu seperti aku, kudu melek terhadap digital savvy.
Namun sekali lagi aku harus kerja lebih keras agar saat mereka diskusi setidaknya nyambung meskipun sakit di mata sering ku abaikan. He he.
Ada banyak manfaat yang ku dapatkan saat digital savvy ku lakoni terus menerus hingga sekarang. Padahal tadinya diniatkan untuk mendalami bakat anak-anak. Tapi, alhamdulillah bonusnya ada, meskipun harus berkorban dengan mata yang sering perih, lelah, gatal bahkan sensitif terhadap cahaya. Ada 5 manfaat yang kudapatkan sekarang.
1. Menghasilkan Dolar
Dua tahun yang lalu, aku mengikuti kelas ilustrasi. Alhasil aku bisa menggambar digital yang bisa ku praktikkan pada anakku. Meskipun dulu menggambar itu menurutku hanya di buku gambar yang lebar plus pensil warna yang harus diserut jika telah pendek.
Bonusnya, aku mendapatkan dolar karena iseng mengirimkannya di beberapa mikrostok.
2. Menghasilkan Buku Solo
Dulu pernah bercita-cita membuat buku solo non fiksi. Namun hingga sekarang buku solo non fiksi itu belum kelar juga akibat over thinkingku terlalu high.
Namun, suatu ketika aku tertarik menelurkan buku cerita anak yang penulis dan ilustratornya aku sendiri. Alhamdulillah melalui penerapan digital savvy aku berhasil meraihnya. Meskipun saat proses ilustrasi dari gambar tersebut mataku dipaksa untuk tetap melek hingga minus pun bertambah. Jadi mau tidak mau aku pun harus ganti kaca mata. Ck ck ck.
3. Informasi Mudah didapat
Berselancar di dunia internet adalah suatu yang menarik bagiku. Terang saja, dulu informasi data untuk menulis harus pergi ke perpustakaan pusat dan daerah. Belum lagi uang saku yang dikorbankan untuk transportasi.
Tapi sekarang, Masya Allah semua dimudahkan. Duduk di tempat, dengan modal memainkan jari jemari, informasi dengan mudah didapatkan bahkan lebih detail.
4. Wawasan Semakin Luas
Kemudahan teknologi yang ada, ternyata membawa manfaat yang luar biasa. Tentu bagi pegiat digital savvy yang cepat dan tanggap pada perkembangan teknologi.
Semakin aktif menggunakan teknologi, maka semakin lancar lah di dunia internet. Bahkan Aku pribadi merasakan pengetahuan di luar bidang profesi yang ku tekuni. Hal ini adalah buah dari rasa penasaranku pada bakat dari ketiga anak-anakku. Masya Allah ❤️.
5. Memudahkan Pekerjaan dan Meningkatkan Produktivitas
Dengan menekuni digital savvy, banyak pekerjaanku menjadi mudah. Seperti, aku bisa memesan barang melalui aplikasi. Mentransfer uang melalui mobile banking, mengedit video dalam membuat kelas canva dan ilustrasi serta masih banyak lagi.
Dengan kemudahan inilah mampu mengefisienkan waktu yang ada serta energi yang bisa diminimalisir. Jadi Aku pun bisa berjibaku pada pekerjaan lain.
Mata yang Tidak Bisa diajak Kompromi Menyebabkan Mata Kering
Waktu yang kita butuhkan dalam menatap layar handphone sangat mempengaruhi mata kita. Salah satunya mata menjadi kering. Lebih parah lagi jika gejala mata kering memperburuk keadaan. Alih-alih ingin semua pekerjaan selesai, malah menjadikan pekerjaan itu terhambat hingga berhari-hari.
Saat mataku sering berontak karena melakukan aktivitas apa saja yang bisa menyebabkan mata kering, seperti ilustrasi, mengedit video atau pun menulis di handphone, membuat aku harus segera mengganti kaca mata baru.
Waktu itu aku merasakan, mata sering berair, perih dan sesekali ngeblur. Asupan makanan alami juga telah dilakukan. Seperti wortel salah satunya.
Namun belum juga membuat mata ini nyaman. Akhirnya aku pun harus memeriksa mataku dan memang ternyata, kaca mataku harus diganti karena telah bertambah minusnya.
Kaca mata yang ku gunakan sekarang sangat nyaman. Namun, sekali lagi kenyamanannya tidak sebanding dengan kinerja mata yang sering digunakan ber jam-jam untuk menatap layar handphone. Akibatnya mataku sering tegang, perih dan seperti kering.
Menurut Rumah Sakit dan klinik Universitas Lowa, seseorang 66 persen lebih jarang berkedip saat menggunakan komputer. Padahal, berkedip itu sangat penting. Karena dapat membantu menyebarkan zat-zat yang menghidrasi seperti air mata dan lendir ke seluruh mata kita.
Studi lain juga menunjukkan bahwa, mata lelah dan gejala gangguan penglihatan lainnya terjadi pada 50 hingga 90 persen pekerja yang bekerja menggunakan komputer.
Masalah ini terlihat dari adanya kelelahan fisik, penurunan produktivitas dan peningkatan jumlah kesalahan kerja, hingga gangguan kecil seperti mata berkedut dan mata merah.
Beberapa efek dari mata yang sering terkena layar komputer inilah disebut dengan Sindrom Penglihatan Komputer, atau Computer Vision Syndrome (CVS).
Salah satu cara untuk mengatasi gejala mata tersebut di atas adalah dengan penggunaan cahaya yang tepat dan sering-sering menyipitkan mata.
Namun, lagi-lagi dua solusi tersebut belum mumpuni untuk mengatasi mata keringku yang bermasalah ini.
Dalam sebuah artikel National Eye Institute menyebutkan bahwa, mata kering terjadi saat kita tidak menghasilkan cukup air mata untuk tetap basah atau dengan kata lain air mata tidak berfungsi dengan baik.
Hal inilah menjadikan mata kita tidak nyaman dan beberapa kasus dapat menyebabkan gangguan penglihatan.
Lantas apa saja gejala yang menyebabkan mata kering?
Dalam artikel National Eye Institute juga menyebutkan bahwa ada beberapa gejala dari mata kering itu sendiri, di antaranya adalah
Kebanyakan orang mengandalkan obat tetes mata karena berbagai alasan. Seperti mata kering, alergi atau meredakan kemerahan.
Sebagai pegiat digital savvy (hmm), Aku mulai mencari tau kira-kira ada nggak sih obat tetes mata yang mampu menyegarkan mataku ini jika terlalu lama di layar handphone?
Setelah browsing sana sini, akhirnya pilihanku jatuh pada INSTO DRY EYES.
Dulu sejak masih duduk di bangku SMA, keluargaku sering menggunakan Insto. Karena memang mama atau pun papa matanya sering perih akibat berangkat ke kantor menggunakan kendaraan bermotor.
Paparan debu, angin dan lamanya menatap komputer mengakibatkan mata mereka sering perih dan gatal.
Demikian juga kami. Kebetulan sekolah tidak jauh dari rumah, namun paparan debu kendaraan roda dua dan empat tak bisa dielakkan. Sehingga menjadikan mata kami memiliki gejala yang sama seperti mama dan papa.
Belum lagi jika aku baca buku. Ditambah lagi baca buku sambil tiduran. Duh itu asyik banget rasanya. Nah, tidak sampai di situ. Saat menulis skripsi harus ke rental komputer dan berjam-jam lamanya (Ups... ketauan deh angkatan berapa ya). Qi qi qi
Dengan kondisi seperti inilah, membuat mataku kian meronta minta diperhatikan. Langsung saja mama dengan sigap meneteskan Insto di dalam mataku. Duh, mata ini rasanya adem dan segar banget. Seperti punya mata baru lagi.
Kelenjar Air Mata dan Pengaruhnya.
Pada saat kelenjar air mata tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Salah satunya adalah menjaga permukaan mata agar tetap lembab sekaligus mendapatkan nutrisi. Maka, gangguan mata pun akan terjadi.
Gangguan mataku yang cepat lelah, perih, gatal dan seperti berpasir serta sensitif terhadap cahaya merupakan gejala dari mata kering.
Sepertinya aku harus kembali pada produk Insto. Karena semua ikhtiar telah ku lakukan. Namun inilah aku yang tidak mau sembarangan dalam menggunakan produk yang berhubungan dengan panca indera yang sensitif ini.
Obat Tetes Mata yang Baik
Dalam sebuah website di www.mayoclinic.org menyebutkan bahwa, obat tetes mata yang baik itu haruslah mengandung air mata buatan. Kabar baiknya, Insto Dry Eyes mengandung air mata buatan ini. Yakni disebut dengan Hydroxypropilmethylcellulose.
Sepertinya harus menimang segera untuk produk yang satu ini. Kenapa? Karena, jika mata keringku tidak diobati, maka tentu kinerjaku menurun dan apa pun yang dikerjakan pasti bersalahan. Unjungnya pasti akan merembet ke urusan domestik. Hadeuhhh ribet dah.
Lantas apa itu Hydroxypropilmethylcellulose?
Hydroxypropilmethylcellulose adalah kelompok obat yang dikenal sebagai air mata buatan. Fungsinya adalah untuk meredakan kekeringan dan iritasi yang disebabkan oleh berkurangnya aliran air mata. Selain itu juga untuk membantu mencegah kerusakan mata pada penyakit mata tertentu.
Yuk, kita cari lebih detail tentang Insto Dry Eyes 😍.
Lima Alasan Mengapa Memilih Insto Dry Eyes
Setelah lama mengulik beberapa artikel di website resminya Insto, akhirnya Aku pun menyimpulkan ada 5 alasanku memilih produk #InstoDryEyes.
Tentu kelima alasan ini menambah keyakinanku menjadikan ia sebagai teman setia. Artinya saat aku membutuhkannya, ia akan selalu ada. Cieee. Kayak pasangan hidup aja 😍.
1. Mengandung Hydroxypropilmethylcellulose
Hydroxypropilmethylcellulose merupakan bahan aktif dari #InstoDryEyes. Seperti telah disebutkan di atas, bahwa bahan ini akan memberi efek pelumas pada mata.
2. Memiliki BPOM
Jangan khawatir, #InstoDryEyes telah memiliki BPOM yang telah teregistrasi. Jadi aman untuk digunakan.
3. Kemasannya Kecil
Kemasan yang kecil sangat mudah dibawa ke mana-mana. Terang saja volumenya hanya 7.5 ml. Jadi praktis banget bukan? Kalau pun aku harus bekerja di luar ruangan, maka jika mata menunjukkan gejala kekeringan, langsung deh bisa ditetesi #InstoDryEyes.
4. Mudah didapat
Jika malas ke apotik untuk membeli #InstoDryEyes, aku cukup membelinya melalui Tokopedia atau Shopee. Jadi digital savvynya bisa langsung dipraktekkan ya. Qi qi qi. Hanya menggunakan aplikasi, produk #InstoDryEyes bisa sampai di rumah dengan sendirinya. Gimana-gimana? Gampang banget kan? 😁
5. Ada Variannya
Tidak hanya makanan memiliki varian. Obat tetes mata Insto pun demikian. Tujuannya adalah untuk membantu teman-teman yang memiliki gejala sakit mata yang tidak sama. Nah varian Insto itu adalah Insto Reguler dan Insto Cool.
Insto reguler adalah untuk gejala mata merah dengan iritasi ringan akibat debu, asap, angin dan setelah berenang.
Sedangkan Insto cool sama seperti Insto reguler hanya saja Insto cool memberi sensasi dingin di mata.
Jadi, nggak perlu jauh-jauh mencari solusi untuk mata kita. Semua ada di Insto. Yang merupakan produksi dari Combi care center di bawah PT Pharma Health Care.
Lima alasan itu terbalut dalam deskripsi produk yang diunggulkan dari #InstoDryEyes sebagai #SolusiMataKering bagi digital savvy seperti diriku. Yuk kita telisik bersama-sama.
Warning Insto Dry Eyes!!
Produk ini harus dijauhkan dari jangkauan anak-anak. Kemudian harus ditutup rapat sehingga tidak tercemar. Setelah dibuka satu bulan lamanya, tidak boleh dipakai lagi. Apalagi jika larutannya berubah warna atau keruh.
Saat pemakaian mata kita masih teriritasi, kondisinya lebih buruk, sakit kepala, mata merah terus menerus bahkan gangguan penglihatan, maka pemakaian harus dihentikan dan segera konsultasi ke dokter.
Bahkan, untuk mempertahankan sterilisasi, alat tetes tidak boleh sampai menyentuh mata atau permukaan lainnya.
Produk Insto juga dapat menyebabkan keburaman sementara pada penglihatan dan sengatan sejuk pada saat pemakaian.
Jika kita menggunakan lensa kontak, maka lepaskan terlebih dahulu lensa kontak sebelum obat tetes mata Insto diteteskan ke dalam mata. Setelah lima belas menit kemudian, baru lensa kontak dipasang kembali.
Demikian pula bagi penderita tertentu yang menyebabkan kontraindikasi. Yakni penderita yang hipersensitif terhadap zat aktif dalam obat ini.
Jadi gimana masih belum cukup kah memiliki obat tetes mata pada #InstoDryEyes? Baiklah, kita ulik lagi bagaimana testimoni dari para konsumen yang telah menggunakan #InstoDryEyes.
Testimoni ini ku dapatkan dari market place Shopee. Teman-teman tentu dapat mengeceknya secara langsung di sana. Dan Alhamdulillah hampir semua cocok menggunakan #InstoDryEyes sebagai #SolusiMataKering.
Masih belum cukup juga? Cek akun mereka seperti Instagram Insto, Facebook Insto , dan You Tube Insto.
Jika ingin menghubungi mereka langsung juga bisa. Melalui email combicarecenter@combiphar.com.
"Jadi tunggu apa lagi "Buka Mata Buka Insto". Agar mata kita selalu bisa menatap dengan baik dan berfungsi lebih efektif. Apalagi mampu mengatasi gejala mata kering bagi pegiat digital savvy"
Sumber Referensi
https://www.indonesiana.id/read/164670/digital-savvy-lebih-penting-daripada oh-transformasi-digital
https://lumina.mba/blog/digital-savvy-adalah
https://www.pennmedicine.org/for-patients-and-visitors/patient-information/conditions-treated-a-to-z/computer-vision-syndrome
https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/hypromellose-ophthalmic-route/description/drg-20064245
https://www.nei.nih.gov/learn-about-eye-health/eye-conditions-and-diseases/dry-eye
https://www.healthline.com/health/shut-the-lid-on-chronic-dry-eye/computer-use
https://www.aao.org/eye-health/tips-prevention/fabulous-foods-your-eyes.
https://shopee.co.id/pt.combiphar?shopCollection=147417113&smtt=9&utm_campaign=p147372548_ss_id_webs_etalaseinsto_bp&utm_content=instoetalase&utm_medium=seller&utm_source=website
Foto produk Insto di https://insto.co.id/produk/insto-dry-eyes
Foto beberapa elemen di pixabay.com
Olah animasi oleh Ana Susan dari sumber gratis lottiefiles dan Canva
Olah video oleh Ana Susan di canal You Tube pribadi
No comments
Terima kasih atas kunjungannya. Silahkan tinggalkan pesan atau saran seputar tema pembahasan :).